Dinas Pertanian Malut Kembangkan Pala Organik
Jumat, 26 September 2014 17:00 WIB
Ternate Antara Maluku Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara (Malut) mengembangkan pala organik di wilayah Galela, Kabupaten Halmahera Utara, sebagai salah satu upaya memenuhi kebutuhan pasar atas komoditas pala yang ramah lingkungan.
"Sudah ada puluhan hektare pala organik yang dikembangkan di wilayah Galela tersebut, bahkan sebagian di antaranya sudah ada yang berproduksi," kata Kepala Dinas Pertanian Malut Musdalifa Ilyas di Ternate, Jumat.
Produksi pala organik di wilayah Galela tersebut sangat diminati konsumen, baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga para petani setempat kewalahan memenuhi permintaan dari para konsumen, yang umumnya dari pihak perusahaan makanan dan farmasi.
Ia mengatakan, pengembangan pala organik di wilayah Galela yang cukup berhasil tersebut diharapkan bisa memotivasi para petani lain, baik di wilayah Halmahera Utara maupun kabupaten lainnya di Malut untuk ikut mengembangkan pala organik.
Mengembangkan pala organik cukup menguntungkan, karena harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan produksi pala biasa. Jika biji pala biasa harganya paling tinggi Rp100 ribu per kg, pala organik bisa mencapai diatas Rp150 ribu per kg.
Menurut dia, pala merupakan salah satu komoditas unggulan Malut yang sudah dikenal di dunia sejak abad ke-15, oleh karena itu Dinas Pertanian Malut akan terus berupaya mengembangkannya, baik pala biasa maupun pala organik, di antaranya dengan memberikan bantuan bibi pala kepada para petani.
Dalam tiga tahun terakhir sudah ada puluhan ribu bibit pala yang dibagikan kepada para petani di seluruh kabupaten/kota di Malut dan diharapkan dalam beberapa tahun ke depan pala tersebut sudah bisa berproduksi dan menggantikan pala berusia tua yang tidak produktif lagi.
"Kita memprogramkan pemasaran pala Malut nantinya tidak lagi dalam bentuk mentah seperti sekarang ini, tetapi dalam bentuk olahan untuk meningkatkan nilai tambahnya, khususnya bagi petani. Untuk merealisasikan program itu kita mengharapkan adanya pengusaha yang membangun pabrik pengolahan pala di daerah ini," katanya.