Ambon, 14/9 (Antara Maluku) - Kegiatan transaksi emas di sejumlah toko perhiasan maupun pedagang pinggiran jalan di Kota Ambon, Maluku masih terlihat sepi.
"Masih seperti biasa saja, sepi, tidak seperti pertengahan Juli 2015, menjelang perayaan idul fitri," kata salah seorang pedagang emas di kawasan Jalan. A.Y.Patty, Ambon, Senin.
Menurut dia, masyarakat yang datang umumnya hanya untuk memperbaiki perhiasan rusak, jarang sekali yang menjual atau membeli.
"Sejak dua hari belakangan ini belum ada masyarakat yang menjual atau menukarkan logam mulia tersebut sehingga masih sepi," ujarnya.
Nelly, pedagang yang selama ini bermukim di kawasan Desa Batumerah juga mengakui dirinya sejak tiga hari terakhir baru membeli enam gram emas dalam bentuk cincin dan anting.
"Itu pun tukar tambah, tetapi kalau beli langsung belum ada," katanya.
Emas yang dijual dalam bentuk cincin dan anting itu ia beli dari masyarakat dengan harga Rp380.000 per gram, dan dijual kembali seharga Rp460.000 per gram.
"Di toko emas juga sekarang ini harga lagi turun hingga mencapai Rp550.000 per gram dan sudah berlaku sejak Agustus 2015. Jadi kita jual juga kepada peminat emas pinggiran dengan harga Rp460.000 per gram, baik dalam bentuk anting, kalung dan gelang," ujar Nelly.
Emas yang rusak biasanya dibeli seharga Rp350.000 per gram. Itu pun tergantung tingkat kerusakannya, yang masih baik Rp380.000 per gram," katanya.
Dulah, pekerja solder barang emas mengaku sering menerima barang emas yang rusak untuk diperbaiki.
"Hasilnya lumayan juga sebab sekali perbaikan harganya Rp25.000, baik cincin, anting, giwang maupun kalung," ujarnya.
Hamid pemilik toko emas Mujur yang terletak di pinggiran pintu masuk Plaza Ambon juga mengakui transaksi jual beli emas masih sepi.
"Belakangan ini masih sepi sejak masyarakat selesai merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah," katanya.
Transaksi Emas di Ambon Sepi
Senin, 14 September 2015 11:30 WIB