Ambon, 3/3 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff menyaksikan pengujian beban ketahanan bentangan Jembatan Merah Putih Ambon dengan menaikan 44 truk masing-masing dengan beban delapan ton.
"Pengujian beban jembatan ini bukti realisasi pembangunannya, yang seringkali masyarakat bertanya kapan jembatan ini bisa dilewati ?," kata Gubernur Said saat menyaksikan pengujian itu di Ambon, Kamis.
Pengujian beban JMP dihadiri sejumlah pejabat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di antaranya Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian PUPR Ir Herry Vaza, M.Eng.Sc, Kepala Subdin Jembatan dan Terowongan Kementerian PUPR Iwan Zarkasih, dan mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu.
Selain itu, hadir juga Kepala Bappeda Maluku Antonius Sihaloho, Kepala Dinas PU Provinsi Maluku Ismail Usemahu, Satuan Kerja (Satker) JMP Cristian Lesmono dan pejabat lainnya.
Menurut Gubernur Said, dirinya bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono berencana jembatan tersebut akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada April 2016.
Selanjutnya, katanya, belum lama ini, Staf Pengamanan Presiden (Pampres) datang ke Ambon untuk melakukan koordinasi terkait kunjungan Wakil Presiden Moh Jusuf Kalla untuk memimpin Rapat Perikanan Terbesar, di Ambon, pada 16 Maret 2016.
"Saya berharap bisa kerja lebih maksimal lagi untuk menyelesaikan bagian yang belum selesai dikerjakan terutama evaluasi hasil pengujian beban ketahanan bentangan jembatan ini, perlu dipercepat," pintanya.
"Saya juga khawatir, dengan kesibukan Presiden, beliau bisa memberikan mandat kepada Wakil Presiden untuk meresmikan jembatan ini. Karena itu, masih ada waktu 13 hari lagi untuk melakukan evaluasi hasil uji coba ini. Terpenting diresmikan dulu, mungkin setelah itu ditutup sementara tidak ada masalah," kata Gubernur Said.
Kepala Subdin Jembatan Khusus dan Terowongan Kementerian PU, Iwan Zarkasih mengatakan hasil pembangunan JMP sudah mulai nampak, dengan adanya pengujian beban ini.
"Jembatan khusus ini berbeda dengan jembatan bisa, karena penyelesaiannya memerlukan tahapan-tahapan yang sangat teliti, terutama dalam hal pengujian beban, karena alat kontrolnya banyak," katanya.
Karena itu, operasionalnya perlu menunggu waktu sedikit lagi, karena setelah pengujian beban, akan dilanjutkan dengan evaluasi, sehingga kondisi jembatan ini, betul-betul meyakinkan tidak ada masalah.
"Menjaga keselamatan pengguna, merupakan satu hal yang sangat mutlak harus diperhatikan dengan baik. Kami tidak mau hanya sekedar uji coba kemudian dilewati. Apalagi uji coba beban jembatan ini didampingi oleh ahli dari Komite Keamanan Jembatan, yang juga mitra dari Kementerian PU," ujar Iwan.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan, Kementerian PU, Herry Vaza mengatakan sesuai amanat Undang-Undang bahwa jembatan khusus sebelum digunakan, perlu uji beban untuk menjaga aspek keselamatan.
"Apa yang kita lakukan saat ini, untuk memastikan kekuatan jembatan, sebelum digunakan, karena infrastruktur yang kita bangun ini, akan digunakan oleh masyarakat dan perlu juga memastikan, masyarakat siap menggunakannya, sesuai marka jalan yang saat ini belum dibuat," katanya.
Gubernur Maluku Saksikan Pengujian Ketahanan Bentangan JMP
Kamis, 3 Maret 2016 21:32 WIB
Apa yang kita lakukan saat ini, untuk memastikan kekuatan jembatan, sebelum digunakan, karena infrastruktur yang kita bangun ini, akan digunakan oleh masyarakat