Ternate, 22/3 (Antara Maluku) - Provinsi Maluku Utara (Malut) selama ini kesulitan menggelar event olahraga bertaraf nasional karena sarana di daerah ini umumnya belum berstandar nasional.
"Malut sering mendapat penawaran menjadi tuan rumah penyelenggaraan kejuaraan nasional cabang olahraga tertentu, tetapi tidak bisa dipenuhi karena persyaratannya harus memiliki sarana olahraga berstandar nasional," kata Ketua Umum KONI setempat, Djafar Umar, di Ternate, Rabu.
Oleh karena itu, Pemprov Malut dan seluruh pemerintah kabupaten/kota di daerah ini diharapkan memiliki komitmen untuk membangun sarana olahraga berstandar nasional, terutama cabang olahraga yang memiliki potensi prestasi di daerah ini.
Menurut Djafar , daerah yang menjadi tempat penyelenggaraan kegiatan bertaraf nasional dipastikan akan mendapatkan banyak manfaat dari event itu, di antaranya meningkatnya hunian hotel dan penjualan berbagai produk kerajninan setempat.
Selain itu, akan memaksimalkan prestasi atlet di daerah bersangkutan karena pembinaan memanfaatkan sarana olahraga berstandar nasional.
Djafar mengakui, pembangunan sarana olahraga berstandar nasional membutuhkan dana yang relatif besar sehingga membutuhkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat serta berbagai pihak terkait lainnya di daerah ini.
Hal lainnya yang perlu menjadi perhatian dari Pemprov Malut dan seluruh pemerintah kabupaten/kota di daerah ini adalah penyediaan anggaran untuk pembinaan prestasi atlet.
Tanpa dukungan dana pembinaan akan sulit menelorkan atlet yang prestasinya dapat diandalkan di tingkat nasional maupun internasional.
"Pastinya, KONI Malut membutuhkan dana sedikitnya Rp20 miliar /tahun. Hanya saja yang bisa disiapkan oleh Pemprov Malut selama ini kurang dari Rp5 miliar dengan partisipasi dari perusahaan relatif minim," tandas Djafar.
Malut Kesulitan Gelar Kegiatan Olahraga Bertaraf Nasional
Rabu, 22 Maret 2017 21:34 WIB