"Kami merencanakan kegiatan ekspedisi pertama 2017 pada April dengan daerah tujuan pulau-pulau perbatasan atau pulau-pulau terluar di wilayah Kabupaten Kepulauan Aru," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Jumat.
Dia menjelaskan BI mengajukan surat izin kepada Pemerintah Provinsi Maluku dalam hal ini Gubernur Said Assagaff untuk meminjamkan kapal Siwalima untuk melakukan ekspedisi ke pulau-pulau terluar.
"Kemudian ekspedisi ke dua akan berlangsung Oktober 2017 dengan sasaran wilayah kepulauan di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste," ujarnya.
Jadi, lanjutnya, tujuan utama ekspedisi pertama ini untuk memperkenalkan uang baru NKRI emisi 2016 sebab sudah tentu masyarakat yang ada di daerah-daerah terpencil belum mengetahuinya.
"Selama ini yang baru kenal dan melihat hanya masyarakat yang ada di Ambon dengan beberapa ibu kota kabupaten yang sudah melihatnya bahkan sudah pernah berbelanja dengan uang baru tersebut," ujarnya.
Ia merujuk Masohi, ibu kota Maluku Tengah dan Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat.
"Jadi nanti tim ekspedisi ini langsung melakukan penukaran pecahan uang baru di daerah-daerah yang kami singgahi agar mereka lebih mengenal dan langsung mempergunakannya," katanya.
Selain itu, akan dilakukan juga penukaran uang lusuh dengan yang baru, yang didahului pemberitahuan kepada masyarakat melalui kepala desa.
"Jadi nanti tim ekspedisi ini langsung melakukan penukaran pecahan uang baru di daerah-daerah yang kami singgahi agar mereka lebih mengenal dan langsung mempergunakannya," katanya.
Selain itu, akan dilakukan juga penukaran uang lusuh dengan yang baru, yang didahului pemberitahuan kepada masyarakat melalui kepala desa.