Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengemukakan angka kasus penularan di delapan provinsi menunjukkan tren penurunan dalam dua pekan berturut-turut. Maluku dan Maluku Utara (Malut) termasuk provinsi tersebut.

"Tentunya ini adalah pencapaian positif yang harus terus dipertahankan. Adanya penurunan kasus dan penurunan positivity rates ini menunjukkan terjadinya penurunan penularan di tengah masyarakat," kata Wiku Adisasmito dalam laporan perkembangan penanganan COVID-19 yang dipantau secara virtual dari YouTube BNPB di Jakarta, Selasa sore.

Delapan provinsi yang dimaksud adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Maluku dan Maluku Utara.

Baca juga: Merentang jalan ke Jepang, kisah ANTARA meliput Olimpiade di saat pandemi

Wiku mengatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 pada 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 telah membawa perbaikan situasi pandemi di sejumlah daerah.

Salah satu indikatornya, kata Wiku, seperti penurunan jumlah kasus harian, penurunan pemanfaatan tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit dan meningkatnya angka kesembuhan pasien COVID-19.

"Pemerintah telah memutuskan untuk memperpanjang masa pemberlakuan PPKM Level 4 terhitung mulai 3 Agustus hingga 9 Agustus 2021," katanya.

Menurut Wiku kebijakan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), upaya 3T (testing, tracing dan treatment) dan vaksinasi.

Wiku mengatakan dalam dua pekan terakhir kasus positif di tingkat nasional telah menunjukkan tren penurunan dari puncak kasus tertinggi yang berlangsung pada tiga pekan lalu dari 350.273 menjadi 289.029 kemudian kembali turun menjadi 273.891 pasien.

Baca juga: Sudah 16.451.288 warga Indonesia menerima dosis lengkap vaksin COVID-19

"Hal ini sejalan dengan positivity rates mingguan juga mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir, dari yang sebelumnya mencapai 30,72 persen menjadi 27,38 persen dan kembali turun menjadi 25,18 persen," katanya.

Wiku mengapresiasi seluruh masyarakat yang telah bersabar selama empat pekan untuk menaati protokol kesehatan dan tidak berkegiatan di luar rumah jika tidak diperlukan.

"Melihat hasil telaah data, kita dapat optimistis bahwa ke depannya angka kasus positif dan positivity rates dapat terus menurun jika pemerintah daerah terus meningkatkan penanganan di wilayahnya serta masyarakat dapat terus disiplin menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Baca juga: Obat atau dokter dari luar negeri, mana yang dibutuhkan Indonesia saat ini?

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021