Hasil survei PT. Media Riset Strategi Bedah Nusantara menunjukkan 59,73 persen orangtua di Kota Ambon belum menginginkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka ibu kota provinsi Maluku itu.

"Hasil riset kami tentang preferensi publik di masa pandemi COVID-19 ternyata 59,73 persen responden yang umumnya orang tua belum bersedia PTM dilakukan di Kota Ambon," kata Direktur PT. Media Riset Strategi Bedah Nusantara Steve Palyama, di Ambon, Selasa.

Menurutnya, kebanyakan orangtua menginginkan anaknya belajar secara daring karena dilatari  kekhawatiran munculnya klaster baru COVID-19 saat PTM dilaksanakan, walaupun anak-anak telah divaksin.

Selain itu, aktivitas anak di sekolah tidak dapat dikontrol secara menyeluruh oleh para guru, serta persepsi publik bahwa orang yang telah divaksin masih berpotensi tertular virus corona.

"Sebagian besar responden juga berkeyakinan penerapan protokol kesehatan secara ketat di sekolah belum terlaksana optimal, sehingga memungkinkan terjadi penularan COVID-19 secara massal kepada siswa," ujar Steve.

Sedangkan 40,27 persen responden yang menginginkan PTM segera dilakukan karena beralasan sudah jenuh dengan proses belajar daring karena mereka setiap saat harus mengawasi proses belajar anak.

Selain itu, belajar daring juga dianggap menurunkan daya nalar anak, bahkan anak dianggap tidak cerdas, sebab proses belajar mengajar diselingi dengan bermain game, sehingga menggangu penyerapan materi ajar dari guru.

Banyak respon juga menginginkan PTM dilaksanakan karena dihadapkan dengan pengeluaran ekstra untuk pembelian paket internet harian, mingguan atau bulanan, tidak miliki perangkat canggih (android, laptop), serta pembentukan psikologi anak akan terbentuk lebih baik melalui sekolah formal.

Steve mengemukakan, hasil riset itu berdasarkan survei yang dilakukan dalam rangka mengidentifikasi persepsi opini masyarakat di Kota Ambon di masa pandemi COVID-19 dengan metode multistage random sampling.

Survei dilakukan di lima kecamatan dan 50 desa/kelurahan di Ambon pada periode 20-27 Agustus 2021, menggunakan model kuesioner dan tatap muka dengan 500 responden, dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan sisanya batas kesalahan (margin eror)
 

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021