Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku memberikan bantuan satu unit keramba jaring apung berukuran 6x9 meter.untuk Kelompok Siloam di Desa Lareti, Kota Ambon, guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat nelayan setempat.

"Semoga bantuan ini bermanfaat untuk kemajuan budidaya keramba jaring apung di Ambon," kata Kepala Perwakilan BI Maluku Noviarsano Manullang di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan BI juga berusaha menghubungkan kelompok perikanan tersebut dengan grup usaha dagang online asal Ambon, yakni "Pigi Pasar" yang fokus di penjualan bahan-bahan pangan salah satunya adalah ikan. Tujuannya agar distribusi ikan bisa dibentuk melalui distribusi secara "online" langsung kepada calon-calon pembeli, guna membangun akses pasar yang lebih luas lagi.

Menurut dia, kelanjutan sebuah usaha atau bisnis barang maupun jasa tergantung pada pemasaran  produk maupun jasa itu sendiri. "Ini adalah bagian dari proses yang kami fasilitasi supaya saudara-saudara kita dari kelompok Siloam ini ketika panen atau mengelola aktivitasnya lebih profesional lagi, sudah ada pasar yang saya perkenalkan ini," katanya.

Kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku,  Roy Iwamoni mengatakan sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu yang menopang ketahanan pangan di Maluku. Apalagi, Maluku memiliki laut yang luas sehingga dapat dikembangkan kegiatan perikanan budidaya untuk mendukung peningkatan swasembada ikan.

Menurut dia, Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tagline "KKP Rebound" yang bertujuan untuk mewujudkan KKP Tahun 2021-2024 berkinerja lebih baik dengan mengedepankan keberlanjutan melalui tiga program.

Pertama, peningkatan penerimaan negara bukan pajak untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Kedua, pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Dan yang ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

Menurutnya, dalam implementasi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasonal (LIN), selain peningkatan produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya juga mendapat perhatian untuk pengembangan dan peningkatan produksi.

Oleh sebab itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan juga terus mengembangkan program perikanan budidaya dengan peningkatan SDM dan bantuan hiba sarana budidaya kepada kelompok budidaya ikan. Program ini merupakan stimulus bagi elompok pembididaya ikan guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidupnya melalui peningkatan produksi budidaya..

Sekretaris kelompok budidaya Siloam Yakob Ruhulesin mengatakan sangat berterima kasih kepada BI Perwakilan Maluku yang sudah membantu dengan memberikan satu unit keramba jaring apung. Ia berjanji kelompoknya akan memanfaatkannya dengan baik.

"Kelompok Siloam ini terdiri dari 10 orang yang dibentuk bulan Februari 2019, memulai usaha dengan swadaya saat itu belum ada bantuan yang masuk, karena kelompok ini juga dibentuk dari unsur keagamaam yakni kelompok laki-laki gereja Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Desa Lateri secara tidak langsung membentuk kelompok yang mengelola," ujarnya.

Menurut dia, kelompok tersebut sebenarnya sudah mulai bergerak sejak tahun 2019 dan pada 2020 melakukan panen perdana. Namun, hingga panen kedua pada bulan Mei 2021, hasilnya masih jauh dari yang diharapkan.

Salah satu kendala di lapangan adalah sulit mendapat benih ikan, kemudian pakan ikan jadi kendala terbesar.

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021