Sejumlah pelaku usaha di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) menyatakan omzet penjualan alami kenaikan hingga 90 persen jelang pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an Nasional (STQN) yang dihadiri kontingen seluruh daerah di Indonesia.

Manajer Swalayan Tara No Ate Kota Ternate, Burhanudin Rope kepada Antara di Ternate, Selasa, membenarkan omzet penjualan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di toko oleh-oleh khas Ternate ini meningkat hingga dua kali lipat dari hari normal.
Sejumlah produk lokal yang dijual di Swalayan Tara No Ate Kota Ternate (Abdul Fatah)


Baca juga: Satgas COVID-19 Ternate disiagakan di bandara dan pelabuhan sambut STQN, antisipasi corona

Menurut dia, sudah sepekan ini, menjelang perhelatan STQ XXVI tingkat nasional, pendapatan swalayan naik 80-90 persen.

"Dua minggu terakhir ini, omset kita meningkat. Apalagi STQ sudah tinggal hitung hari, pembeli membludak dan pelaku usaha di Ternate telah siapkan hingga ribuan produk untuk persiapan STQ Nasional pada tanggal 16 - 22 Oktober," ujarnya.

Menurutnya, dari sebulan lalu pihaknya mengadakan rapat dengan UMKM, karena memang pada saat STQ nanti, UMKM ada terbagi-bagi yakni ada yang ikut pameran di Sofifi dan Ternate, sehingga stok produk itu tidak bisa kosong, sehingga mereka produksi ekstra lebih banyak dari hari normal.

"Jelang STQ Nasional dalam sepekan ini, penjualan meningkat dari awalnya itu hanya Rp2 juta sampai Rp4 juta bisa naik Rp6 juta hingga Rp7 juta per hari. Ini berarti ada peningkatan sekitar 80 - 90 persen untuk pendapatan perhari," katanya.

Baca juga: Pemprov Malut dapat bantuan transportasi dukung pelaksanaan STQN, layanilah kafilaf

Bahkan, sudah ada tim survei yang datang dari 34 provinsi, untuk mensurvei kesiapan lapangan untuk peserta STQ.

Selain itu, kata Burhanudin, dalam rapat dengan Bappelitbangda juga telah berkomitmen menjadikan Tara No Ate sebagai destinasi wisata belanja untuk peserta STQ.
 
Bahkan, pihaknya sengaja menggunakan karyawan dari Disperindag sebanyak 18 orang untuk membantu melayani pembeli. Sebab, yang dikhawatirkan akan terjadi lonjakan pembeli.

"Jadi pegawai Disperindag yang distribusi disini sekitar 18 orang untuk bantu - bantu disini, karena takut pembeli melonjak," cetusnya.

Dirnya menambahkan, jenis produk juga ditekankan untuk perbaiki kualitas yaitu, karena produk yang menjadi favorit di Tara No Ate yakni kue kering makron dan bagea khas Ternate.

Baca juga: Penyelenggara STQ apresiasi langkah PLN siapkan pasokan listik, begini penjelasannya

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021