Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), Usman Sidik  berharap pesantren dapat melahirkan santri sebagai garda terdepan dalam mempertahankan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari sejak zaman kemerdekaan sampai saat ini.

"Untuk itu ulama dan pengasuh Ponpes merupakan tokoh yang mempunyai fungsi signifikan sebagai pengayom dan pemersatu umat," kata Bupati di Ternate, Sabtu.

Menurutnya, setiap 22 Oktober memperingati Hari Santri Nasional, sebagai momentum kebangkitan santri di Indonesia dan di  era keterbukaan media sosial maka pesantren harus mewarnai dan selalu menjadi penyejuk dan perekat persatuan bangsa. 

"Kami berharap para santri dan tokoh alim ulama, bisa menjadi garda terdepan dalam mempertahankan keutuhan bangsa dan perekat masyarakat, sekaligus berperan  untuk menyejukkkan bangsa Indoendsia," ujar Bupati yang berharap masyarakat Halsel terhindar dari wabah COVID 19 yang saat ini mulai redah dan sama – sama menerapkan protokol kesehatan. 

Sementara itu, dalam rangka memberikan rasa aman kepada Kontingen STQ Nasional XXVI  yang baru selesai melaksanakan lomba, maka Polda Malut memberikan pengamanan ketat kedatangan kontingen di Ternate yang akan kembali ke masing-masing daerah asal, bertempat di pelabuhan Ahmad Yani.

Kabidhumas Polda Maluku Utara Kombes Pol Adip Rojikan, mengatakan, pengamanan ini melibatkan anggota Polair Polda Malut, Polsek Ahmad Yani, Pers Pam pelabuhan A Yani, Satgas COVID-19, KPLP dan Satpol PP.

"Setelah dari pengamanan kontingen STQN di pelabuhan A. Yani, personel pengamanan langsung melakukan pengawalan  kontingen ke tempat Istrahat/ hotel yang telah di sediakan panitia STQN dengan mengunakanbus, dan dilakukan pengawalan ke bandara, sebelum kembali ke masing-masing daerah asal," ujarnya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021