Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Maluku Utara, mengimbau masyarakat terutama di kawasan bantaran kali untuk mengantisipasi terjadinya banjir, menyusul tingginya intensitas hujan lebat disertai angin kencang.

"Kami telah mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat di sertai petir dan angin kencang yang berdampak pada pohon tumbang, banjir genangan, tanah longsor pada malam hari di wilayah Morotai, Galela, Ibu," kata Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, Zaky Alin Nuary kepada ANTARA, Minggu.

Oleh karenanya, pihaknya telah menyampaikan ke seluruh stakeholder terkait dengan adanya hujan berintensitas lebat disertai angin kencang akan mengakibatkan terjadinya banjir.

Menurut dia, akibat angin kencang disertai hujan deras itu mengakibatkan tingginya gelombang di perairan Malut berkisar 0,25 hingga 2,0 meter akibat adanya pola angin di wilayah tenggara-barat daya dengan kecepatan angin berkisar 5-18 knot.

Selain itu, pihaknya meminta agar masyarakat mewaspadai adanya potensi hujan ringan-sedang di wilayah Morotai, Tobelo, Jailolo, Sidangoli, Sofifi, Ternate, Tidore, Ibu, Galela, Susupu, Subaim, Maba dan sekitarnya.

Sedangkan, pada dini hari umumnya berawan dengan potensi hujan ringan- sedang di wilayah Morotai, Tobelo, Ibu, Galela dan sekitarnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Ternate, akan membenahi sistem drainase di Kota Ternate guna mengantisipasi terjadinya banjir menyusul curah hujan yang melanda daerah ini dalam sepekan terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Muhammad Arif Gani dihubungi terpisah menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PUPR agar bisa membenahi saluran drainase yang saat ini telah rusak dan berpotensi terjadinya luapan air saat datangnya musim hujan.

Sebab, sistem drainase yang rusak dan belum diperbaiki mengakibatkan terjadinya luapan air saat hujan deras melanda Kota Ternate mengakibatkan rumah warga di dataran rendah dan pusat pertokoan digenangi air hujan.

Arif juga mengakui, selain rusaknya saluran drainase dipicu oleh kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempatnya, sebab, ditemukan pula ada masyarakat yang membuang sampah di saluran drainase dan kali mati tersumbat, hal ini mengakibatkan terjadinya luapan air saat hujan deras.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021