Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, pukul 11.10 WIB, Jumat.

Jenazahnya akan disemayamkan di Rumah Dinas Menteri PAN RB di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru.

"Mohon maaf apabila Bapak ada salah selama ini. Habis ini mau disemayamkan dulu di rumah dinas untuk dimandikan, kemudian akan dishalatkan di masjid kantor Kemen PAN RB, setelah itu nanti mungkin habis shalat Ashar disemayamkan di Kalibata," kata anak pertama almarhum Tjahjo Kumolo, Ajeng, kepada wartawan di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta.

Tjahjo Kumolo tutup usia setelah menjalani perawatan intensif di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta, sejak Juni 2022.
 
Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengungkapkan mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan itu telah menjalani perawatan secara intensif di rumah sakit itu sebelum pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP pada 21 Juni 2022 lalu.
 
"Sebelum pelaksanaan Rakernas PDIP beliau (Tjahjo) sudah dirawat di rumah sakit. Makanya, saat pelaksanaan Rakernas beliau tidak hadir," kata anggota DPR RI ini.
 
Masinton tidak mengetahui secara pasti penyakit apa yang diderita Tjahjo Kumolo, namun informasi yang diterimanya Tjahjo Kumolo mengalami komplikasi. "Yang saya dengar beliau sakit komplikasi," katanya seraya mengatakan PDIP berduka cita secara mendalam atas kepergian Tjahjo Kumolo.

Politisi Teladan

Ketua DPR Puan Maharani mengenang Tjahjo Kumolo sebagai sosok politikus yang memberi teladan dan pelajaran bagi para junior, termasuk dirinya.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, saya sangat berduka. Pak Tjahjo sudah seperti keluarga sendiri, saya memanggil beliau 'Om' karena sudah kenal beliau sejak saya kecil sebagai teman orang tua saya, bahkan anak-anak memanggil beliau dengan sebutan eyang," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Puan mengaku sangat kehilangan salah satu senior yang memberikan pengaruh bagi perjalanan karier politiknya sampai hari ini. Dia mengenang Tjahjo sebagai senior yang sederhana, tenang, dan memiliki kecerdasan emosi serta spiritualitas tinggi.

"Saat PDI Perjuangan di luar pemerintahan, kebetulan Om Tjahjo Sekjen Partai sekaligus Ketua Fraksi di DPR. Sungguh ketenangan dan kematangan berpolitik Om Tjahjo sangat terlihat ketika kami, yang saat itu berada di luar pemerintahan, harus mengambil keputusan-keputusan penting," tambahnya.

Penuh Pengabdian

Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar menilai Tjahjo Kumolo sebagai sosok yang memberikan pengabdian luar biasa dan tanpa kenal lelah serta berbuat yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara.

Karena itu, dia merasa kehilangan atas meninggalnya Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo pada Jumat (1/7) pagi.

“Kami sama-sama berjuang di politik, beliau sebelumnya menjadi Sekjen PDI Perjuangan, kita banyak berinteraksi bersama. Lalu menjadi Mendagri dan MenPAN RB, seluruh tenaga dan pemikiran beliau dicurahkan dan didedikasikan untuk kepentingan bangsa,” kata Muhaimin dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Tjahjo Kumolo termasuk salah satu tokoh politik yang kariernya cukup bagus dan jauh dari kontroversi. Ketua Umum DPP PKB itu mengatakan hingga akhir hayatnya, Tjahjo memberikan yang terbaik bukan hanya buat partainya PDI Perjuangan, tapi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga: Selamat jalan Royke Sinaga, mengenang kegigihan juru kemudi desk ekonomi Antara
Baca juga: Kadis Pariwisata Maluku Marcus Pattinama akan dimakamkan di Negeri Passo

Pewarta: Ria Gracia Carolina S

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022