Perusahaan Twitter Inc berencana untuk menuntut taipan Elon Musk karena tidak jadi membeli perusahaan media sosial mikroblog itu.
Menurut laporan Reuters, Senin, kabar ini tersiar dari seorang sumber yang mengetahui perkara ini. Perusahaan berlogo burung biru itu menuntut agar sang miliuner menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS tersebut.
Menurut sumber, Twitter akan mengajukan berkas ke pengadilan di negara bagian Delaware AS, secepatnya dalam pekan ini.
Baca juga: Luhut undang Elon Musk hadiri G20 saat kunjungi pabrik Tesla
Wachtell, Lipton, Rosen and Katz memperkuat tim hukum Twitter, yang saat ini terdiri dari Simpson Thacher and Bartlett LLP dan Wilson Sonsini Goodrich and Rosati.
Elon Musk, yang merupakan bos besar mobil listrik Tesla, sempat mengumumkan mundur dari pembelian Twitter. Taipan itu beralasan karena platform Twitter tersebut gagal memberikan informasi soal jumlah akun palsu.
Entah karena itu merupakan akal-akalan Elon mencari sensasi atau untuk bagian negosiasi supaya dapat harga murah, namun hal itu dinilai sudah merugikan oleh manajemen Twitter.
Ketua dewan Twitter, Bret Taylor, secara terang-terangan melalui media sosial menyatakan mereka akan menempuh jalur hukum.
Baca juga: Twitter umumkan dua petinggi di tim keamanan hengkang dari perusahaan, siapa saja mereka?
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
Menurut laporan Reuters, Senin, kabar ini tersiar dari seorang sumber yang mengetahui perkara ini. Perusahaan berlogo burung biru itu menuntut agar sang miliuner menyelesaikan akuisisi senilai 44 miliar dolar AS tersebut.
Menurut sumber, Twitter akan mengajukan berkas ke pengadilan di negara bagian Delaware AS, secepatnya dalam pekan ini.
Baca juga: Luhut undang Elon Musk hadiri G20 saat kunjungi pabrik Tesla
Wachtell, Lipton, Rosen and Katz memperkuat tim hukum Twitter, yang saat ini terdiri dari Simpson Thacher and Bartlett LLP dan Wilson Sonsini Goodrich and Rosati.
Elon Musk, yang merupakan bos besar mobil listrik Tesla, sempat mengumumkan mundur dari pembelian Twitter. Taipan itu beralasan karena platform Twitter tersebut gagal memberikan informasi soal jumlah akun palsu.
Entah karena itu merupakan akal-akalan Elon mencari sensasi atau untuk bagian negosiasi supaya dapat harga murah, namun hal itu dinilai sudah merugikan oleh manajemen Twitter.
Ketua dewan Twitter, Bret Taylor, secara terang-terangan melalui media sosial menyatakan mereka akan menempuh jalur hukum.
Baca juga: Twitter umumkan dua petinggi di tim keamanan hengkang dari perusahaan, siapa saja mereka?
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022