Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Maluku, berkomitmen menjaga dan meningkatkan sub sektor musik sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif.
"Tahun ini merupakan tahun ketiga Ambon ditetapkan UNESCO sebagai kota musik dunia, sehingga menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan sub sektor musik sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, Pemkot memegang peranan penting sebagai konektor dalam menciptakan harmoni dan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang melibatkan seluruh unsur di dalamnya.
Baca juga: Musisi Ambon ajarkan anak-anak Korsel alat musik Tifa dan Ukulele
Mewujudkan upaya tersebut, Pemkot juga tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan yang lain, dibutuhkan pendekatan kolaborasi "pentahelix" yakni pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media.
"Semua unsur mesti berjalan bersama, tidak bisa satu saja yang punya komitmen dalam mewujudkan itu, karena tidak bakal tercapai,” katanya.
Bodewin menyatakan, membangun Ambon dalam branding "city of music" tidaklah mudah, karena itu harmonisasi menjadi kata kunci utama dalam menyukseskan.
Ambon katanya, sudah memiki brand sekarang waktunya mewujudkan musim dalam seluruh sektor baik pariwisata, ekonomi kreatif, pendidikan,dan sektor penunjang lainnya.
“Yang penting seluruh pihak berupaya dan bekerjasama dengan apa yang dimiliki, jika tidak ACOM hanya ada dalam kenangan," katanya.
Baca juga: 10 sekolah di Ambon fokus penerapan kurikulum mulok musik, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022
"Tahun ini merupakan tahun ketiga Ambon ditetapkan UNESCO sebagai kota musik dunia, sehingga menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan sub sektor musik sebagai salah satu pilar ekonomi kreatif," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan, Pemkot memegang peranan penting sebagai konektor dalam menciptakan harmoni dan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif yang melibatkan seluruh unsur di dalamnya.
Baca juga: Musisi Ambon ajarkan anak-anak Korsel alat musik Tifa dan Ukulele
Mewujudkan upaya tersebut, Pemkot juga tidak dapat berjalan sendiri tanpa dukungan yang lain, dibutuhkan pendekatan kolaborasi "pentahelix" yakni pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi, dan media.
"Semua unsur mesti berjalan bersama, tidak bisa satu saja yang punya komitmen dalam mewujudkan itu, karena tidak bakal tercapai,” katanya.
Bodewin menyatakan, membangun Ambon dalam branding "city of music" tidaklah mudah, karena itu harmonisasi menjadi kata kunci utama dalam menyukseskan.
Ambon katanya, sudah memiki brand sekarang waktunya mewujudkan musim dalam seluruh sektor baik pariwisata, ekonomi kreatif, pendidikan,dan sektor penunjang lainnya.
“Yang penting seluruh pihak berupaya dan bekerjasama dengan apa yang dimiliki, jika tidak ACOM hanya ada dalam kenangan," katanya.
Baca juga: 10 sekolah di Ambon fokus penerapan kurikulum mulok musik, begini penjelasannya
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2022