PT Freeport Indonesia, Senin, mengerahkan helikopter untuk mengangkut ratusan karyawan dari Timika menuju ke Tembagapura menyusul belum rampungnya pembersihan material longsoran yang menutupi terowongan Hanekam di Mil 58. Pantauan ANTARA di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin, PT Freeport mengerahkan helikopter jenis puma dengan kapasitas 25 orang untuk mengangkut karyawan dari Timika menuju ke Tembagapura. Sejumlah karyawan yang ditemui mengatakan, total karyawan yang diberangkatkan ke Tembagapura hari ini lebih dari 100 orang dengan tiga kali penerbangan menggunakan helikopter. Ratusan karyawan lain yang sedianya kembali ke tempat kerja mereka di Tembagapura setelah menyelesaikan libur kerja sementara (off) di Timika akhirnya kembali ke rumah mereka karena keterbatasan sarana transportasi penerbangan. Sementara itu Kapolres Mimika, AKBP Moch Sagi mengatakan hingga saat ini ruas jalan darat satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dan Tembagapura masih belum bisa dilewati karena tumpukan material tanah dan batu yang menutupi terowongan Hanekam di Mil 58 belum dibersihkan seluruhnya. "Sampai sekarang akses darat dari Timika menuju Tembagapura dan sebaliknya masih tertutup," jelas Sagi. Dari laporan yang diterimanya, demikian Sagi, saat ini PT Freeport mengerahkan petugas dan sejumlah peralatan berat untuk membersihkan material tanah dan batu yang menutupi terowongan dengan panjang 1.000 meter tersebut. "Sesuai penyampaian dari pihak PT Freeport, pembersihan material longsoran memerlukan waktu beberapa hari agar benar-benar bersih dan aman," jelasnya. Ia juga mengakui pengangkutan karyawan dari Timika menuju Tembagapura sudah dimulai hari ini menggunakan helikopter. Kapolres Mimika memastikan situasi keamanan di areal pertambangan emas, tembaga dan perak PT Freeport hingga saat ini masih tetap terkendali dan cukup kondusif. Sebelumnya, Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait mengatakan peristiwa longsor yang menimpa terowongan Hanekam di Mil 58 terjadi pada Sabtu (5/3) malam. Menurut Ramdani, bencana tersebut tidak sampai menimbulkan korban dan juga tidak mengganggu kegiatan produksi perusahaan. Sejauh ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya bencana longsoran di terowongan Hanekam yang dibangun sejak tahun 1971 itu.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011