Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon Stiven Patty menyatakan sebanyak 234 warga Ambon telah mendaftar sebagai calon pekerja migran yang akan bekerja di Australia.
"Sejak dibuka pendaftaran pekerja migran mulai 13 Februari-14 Maret 2023, total yang mendaftar sebanyak 234 orang dari kuota yang ditetapkan 1.000 orang," katanya di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan, tahapan selanjutnya adalah seleksi calon tenaga kerja yang akan dilakukan selama enam bulan sejak penutupan pendaftaran.
"Kami akan menyampaikan mekanisme pekerjaan dan tahapan seleksi kepada para calon pekerja, selanjutnya akan dilakukan proses seleksi," katanya.
Stiven mengakui pekerjaan yang ditawarkan merupakan pekerjaan non keahlian, sehingga terbuka untuk seluruh lulusan pendidikan mulai dari lulusan SMP hingga perguruan tinggi.
"Tidak tertutup kemungkinan bagi lulusan SMP atau SMA, karena pekerjaan ini non keahlian dan dengan ikatan kontrak kerja kurang lebih 9 bulan hingga satu tahun masa kerja," ujarnya lagi.
Pemkot Ambon, kata dia, melakukan kerja sama dengan Global Labour Solutions (GLS) recruitmen agen di Darwin, Australia, untuk penempatan tenaga kerja , tahap pertama akan bekerja sebagai perawat lansia.
Warga Kota Ambon yang berminat mengikuti program ini, tidak perlu khawatir, karena pemkot telah menjalin MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam rangka penempatan perlindungan kepada pekerja migran.
Seluruh upaya yang dilakukan Pemkot Ambon semata-mata untuk menurunkan tingkat pengangguran di kota ini sebesar 11 persen atau sekitar 25.760 orang,
Berbagai upaya dilakukan pihaknya yakni, membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak guna membantu penyiapan lapangan pekerjaan.
"Kondisi ini membuat kita harus bekerja keras yakni membangun komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak agar bisa membantu menyiapkan lapangan pekerjaan, karena lapangan pekerjaan ada maka otomatis akan berdampak pada angka pengangguran, " ujar Stiven.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Sejak dibuka pendaftaran pekerja migran mulai 13 Februari-14 Maret 2023, total yang mendaftar sebanyak 234 orang dari kuota yang ditetapkan 1.000 orang," katanya di Ambon, Kamis.
Ia menyatakan, tahapan selanjutnya adalah seleksi calon tenaga kerja yang akan dilakukan selama enam bulan sejak penutupan pendaftaran.
"Kami akan menyampaikan mekanisme pekerjaan dan tahapan seleksi kepada para calon pekerja, selanjutnya akan dilakukan proses seleksi," katanya.
Stiven mengakui pekerjaan yang ditawarkan merupakan pekerjaan non keahlian, sehingga terbuka untuk seluruh lulusan pendidikan mulai dari lulusan SMP hingga perguruan tinggi.
"Tidak tertutup kemungkinan bagi lulusan SMP atau SMA, karena pekerjaan ini non keahlian dan dengan ikatan kontrak kerja kurang lebih 9 bulan hingga satu tahun masa kerja," ujarnya lagi.
Pemkot Ambon, kata dia, melakukan kerja sama dengan Global Labour Solutions (GLS) recruitmen agen di Darwin, Australia, untuk penempatan tenaga kerja , tahap pertama akan bekerja sebagai perawat lansia.
Warga Kota Ambon yang berminat mengikuti program ini, tidak perlu khawatir, karena pemkot telah menjalin MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam rangka penempatan perlindungan kepada pekerja migran.
Seluruh upaya yang dilakukan Pemkot Ambon semata-mata untuk menurunkan tingkat pengangguran di kota ini sebesar 11 persen atau sekitar 25.760 orang,
Berbagai upaya dilakukan pihaknya yakni, membangun komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak guna membantu penyiapan lapangan pekerjaan.
"Kondisi ini membuat kita harus bekerja keras yakni membangun komunikasi, dan koordinasi dengan berbagai pihak agar bisa membantu menyiapkan lapangan pekerjaan, karena lapangan pekerjaan ada maka otomatis akan berdampak pada angka pengangguran, " ujar Stiven.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023