Ambon (Antara Maluku) - Finalis Putri Pariwisata Indonesia 2011, Melisa Putri latar (22) akan mengunjungi kota Tual dan Maluku Tenggara pada September 2011.

"Saya ingin mengunjungi daerah asal leluhur papa di Banda Eli, karena sejak lahir saya belum pernah ke sana," katanya, di Ambon, Rabu.

Ia juga mengaku baru kali imi datang ke kota Ambon, ibu kota provinsi Maluku, dan itu terjadi setelah dirinya berhasil masuk "33 Besar" Finalis Putri Pariwisata Indonesia tahun ini.

"Mudah-mudahan usai Idul Fitri saya bisa ke Maluku Tenggara, termasuk Kota Tual," ujar gadis kelahian London, Inggris tersebut.

Dia mengakui rencana kunjungan ke Tual dan Maluku Tenggara atas ajakan Sekretaris Daerah Maluku, Ros Far-far, yang kebetulan  berasal dari daerah tersebut.

"Saya sendiri sudah lama ingin ke sana, apalagi papa cerita bahwa pesona alam daerah asalnya sangat indah, dan memiliki budaya yang menjunjung tinggi jalinan kekerabatan," katanya.

Melisa berjanji akan merekam berbagai potensi wisata, budaya dan sumber daya alam Maluku Tenggara dan Tual untuk kelak bisa ia promosikan ke mancanegara.

 "Jujur Ambon maupun Maluku kurang terkenal di luar negeri. Apalagi di luar negeri Bali ternyata lebih dikenal dari Indonesia. Karena itu, peluang ini akan saya manfaatkan seoptimal mungkin," ujarnya.

Melisa, yang tiba di Ambon sejak Senin (8/8), juga mengaku telah mengabadikan sejumlah objek wisata di pulau Ambon, bahkan sudah pula mengirimkan rekaman video dan foto yang dibuatnya kepada rekan-rekannya di Inggris dan Australia, melalui twitter dan email.

"Mereka kaget karena mengetahui objek wisata di pulau Ambon ternyata sangat indah. Karena itu saya jadi ingin menginformasikan semua hal termasuk kehidupan masyarakat di daerah ini," katanya.

Melisa datang ke Ambon untuk lebih mengenal Maluku, yang diwakilinya atas keinginan sendiri saat mendaftar ikut kontes Putri Pariwisata Indonesia 2011.

Kelahiran 21 Juni 1988, ia merupakan anak tertua dari pasangan Rahmat Badillah Latar dan Dewi Rahmi Puradiredja.

Sekda Maluku, Ros Far - Far mengaku mengajak Melisa ke Maluku Tenggara dan Kota Tual agar mengenal lebih dekat kehidupan masyarakat di sana sebagai asal leluhurnya.

"Pastinya untuk menjalin silaturahmi dengan sanak keluarga, sambil mengabadikan potensi sumber daya alam di sana guna dipromosikan ke luar negeri sehingga semakin dilirik investor dan turis mancanegara," ujarnya.

Sekda juga menginginkan Melisa belajar tari Sosoe sebagai warisan leluhur yang mencerminkan kehidupan adat masyarakat di sana.

Penari Sosoe harus mengenakan "Yarik", pakaian adat hasil tenunan dan umbul-umbul dari daun pandan.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011