Ambon (Antara Maluku) - "Katong samua basudara (kita semua bersudara -red)," kata Ustad Jefri Al Bukhari dalam ceramahnya di masjid An 'Nur, desa Batu Merah, kecamatan Sirimau, Ambon, Rabu sore.

"Allah SWT sudah memerintahkan dengan jelas dalam firmannya, bahwa sesama manusia tidak boleh saling menyakiti, karena katong samua basudara," kata Ustad yang akrab disapa Uje itu.

Ditegaskannya, berbicara tentang Islam berarti membicarakan tentang toleransi dan menghargai perasaan orang lain, karena Allah SWT telah memerintahkan agar semua manusia saling menghargai antar-sesama.

Tidak sah ibadah seorang Muslim jika masih suka mendengki, menghina, menganiaya, meremehkan orang lain dan menganggap dirinya yang paling benar. Allah SWT melaknat umat yang membuat kerusakan di bumi dan menyakiti sesama.

"Mau Kristen, Budha, Hindu atau apapun agamanya, Allah mewajibkan semua umat muslim untuk menghargai dan tidak menyakitinya," katanya.

Menurut Uje, bukanlah seorang manusia yang dimaksudkan dalam kitab suci Alquran, jika suka menyakiti dan merusak tempat ibadah. Secara universal tiap agama mengajarkan welas asih, melarang adanya tindak kekerasan dan saling menyakiti.

"Tidak adanya gunanya ke masjid, shalat setiap waktu jika kita masih tetap memiliki rasa dengki terhadap orang lain, dan menganggap diri sendiri yang paling benar. Allah tidak akan menerima doa orang yang merasa saleh, tapi yang merasa salah," katanya.

Uje mengisahkan, seorang wanita Yahudi yang memberikan beberapa buah limau kepada Rasulullah SAW. Meski limau itu asam, beliau tetap memakannya dengan tersenyum.

Rasulullah menjelaskan kepada para sahabatnya mengapa ia menghabiskan sendiri buah tersebut, karena rasanya yang asam, Rasulullah takut kalau sahabat-sahabatnya mengernyit saat memakannya dan membuat tersinggung perasaan wanita Yahudi itu.

Ia mengatakan, umat Muslim seharusnya meneladani perilaku Rasulullah SAW yang sangat menghargai dan takut melukai perasaan orang lain. Umat Islam Ambon juga harus melakukan hal yang sama, menghilangkan kedengkian dan merasa diri yang paling benar, serta bisa memaafkan orang lain secara lahir batin.

"Singkirkanlah egoisme dan merasa diri yang paling benar. Berbuatlah kebaikan untuk sesama dan biarlah Allah SWT yang menilai," ujarnya.

Uje menambahkan, umat Muslim Ambon jangan menengok ke belakang, tetapi harus menjadikan masa lalu sebagai pelajaran. Mereka juga harus menghilangkan perasaan dendam dan bisa memaafkan kesalahan orang lain.

"Jika terus-terusan mendendam, maka Ambon hanya akan menjadi sejarah kelam," kata Jefri Al Bukhari.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011