Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia mencontoh Korea Selatan dalam hal kesuksesan keluar dari middle income trap atau jebakan negara berpendapatan menengah.
"Ini Korea Selatan contoh, dalam delapan tahun mampu keluar dari middle income trap," ujar Jokowi saat memberi arahan dalam peluncuran rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta, Kamis.
Presiden menjabarkan bahwa Produksi Nasional Bruto (PDB) per kapita Korea Selatan pada 1987 hanya berada pada angka 3.500 dolar AS.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kepemimpinan itu tongkat estafet dan bukan meteran pom bensin
Lantas dalam kurun waktu delapan tahun kemudian, PDB per kapita Korsel melompat menjadi 11.800 dolar AS.
"Lompatan seperti ini perlu kita tiru, perlu kita contoh, karena kualitas sumber daya manusia, yang fokus pada teknologi dan produktivitas," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menyongsong tibanya masa puncak bonus demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 2030—2035.
Bonus demografi adalah situasi di mana sebuah negara memiliki komposisi penduduk usia produktif (15—64 tahun) lebih besar dibandingkan usia nonproduktif (65 tahun atau lebih) dengan proporsi di atas 60 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut ekspor pasir laut agar sedimentasi tak ganggu terumbu karang
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tidak mau Indonesia hanya menang dari jumlah penduduk usia produktif semata, tetapi juga berdasarkan kualitas SDM-nya.
"Baik secara fisik, skill, karakter, produktivitas, dan disiplin. Ini harus kita benahi total, termasuk penguasaan iptek," ujarnya.
RPJPN 2025—2045 disusun Kementerian PPN/Bappenas untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah aspek penting untuk mencapai visi tersebut yakni stabilitas nasional, kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkelanjutan, pembangunan Indonesiasentris, hilirisasi industri, serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pihaknya akan memfinalkan RPJPN 2025—2045 pada September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi mau Indonesia contoh Korsel sukses keluar "middle income trap"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Ini Korea Selatan contoh, dalam delapan tahun mampu keluar dari middle income trap," ujar Jokowi saat memberi arahan dalam peluncuran rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025—2045 oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) di Jakarta, Kamis.
Presiden menjabarkan bahwa Produksi Nasional Bruto (PDB) per kapita Korea Selatan pada 1987 hanya berada pada angka 3.500 dolar AS.
Baca juga: Presiden Jokowi: Kepemimpinan itu tongkat estafet dan bukan meteran pom bensin
Lantas dalam kurun waktu delapan tahun kemudian, PDB per kapita Korsel melompat menjadi 11.800 dolar AS.
"Lompatan seperti ini perlu kita tiru, perlu kita contoh, karena kualitas sumber daya manusia, yang fokus pada teknologi dan produktivitas," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi menekankan pentingnya membenahi kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia menyongsong tibanya masa puncak bonus demografi Indonesia yang diperkirakan terjadi pada 2030—2035.
Bonus demografi adalah situasi di mana sebuah negara memiliki komposisi penduduk usia produktif (15—64 tahun) lebih besar dibandingkan usia nonproduktif (65 tahun atau lebih) dengan proporsi di atas 60 persen.
Baca juga: Presiden Jokowi sebut ekspor pasir laut agar sedimentasi tak ganggu terumbu karang
Presiden Jokowi menegaskan bahwa ia tidak mau Indonesia hanya menang dari jumlah penduduk usia produktif semata, tetapi juga berdasarkan kualitas SDM-nya.
"Baik secara fisik, skill, karakter, produktivitas, dan disiplin. Ini harus kita benahi total, termasuk penguasaan iptek," ujarnya.
RPJPN 2025—2045 disusun Kementerian PPN/Bappenas untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi menyebutkan sejumlah aspek penting untuk mencapai visi tersebut yakni stabilitas nasional, kepemimpinan yang berkelanjutan dan berkelanjutan, pembangunan Indonesiasentris, hilirisasi industri, serta pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pihaknya akan memfinalkan RPJPN 2025—2045 pada September 2023.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi mau Indonesia contoh Korsel sukses keluar "middle income trap"
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023