Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku mengembangkan  budidaya anggrek larat di Desa Adaut, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan Pertamina bersama BKSDA Maluku dan Kelompok Masyarakat Tnyafar Desa Adaut melaksanakan penanaman Anggrek Larat dalam upaya mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

"Ini merupakan komitmen Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dalam melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terutama terhadap bidang konservasi keanekaragaman hayati di wilayah Maluku," Katanya di Ambon, Rabu.

Ia menjelaskan, kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan populasi anggrek larat di Kepulauan Tanimbar, serta kepedulian Pertamina terhadap lingkungan dengan meningkatkan pemahaman atas budidaya anggrek larat ini kepada masyarakat luas.

Kegiatan ini, merupakan langkah yang konkret Pertamina berkomitmen untuk melaksanakan program berdasarkan pendekatan adaptasi dan mitigasi aspek Environmental, Social, dan Governance (ESG), serta turut mendukung pemerintah melestarikan budidaya anggrek larat. 

"Program ini juga berkontribusi secara nyata terhadap pencapaian SDGs ke-13 yaitu penanganan perubahan iklim dan ke-15 yaitu menjaga ekosistem darat,” ujar Edi.

Sementara Kepala BKSDA Maluku Danny H. Pattipeilohy   berharap, program keanekaragaman hayati dapat berkelanjutan.

“Melalui program ini diharapkan dapat mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah Maluku, selain itu juga dapat mendukung masyarakat setempat dalam melaksanakan kegiatan guna menambah mata pencaharian khususnya dalam membudidayakan anggrek," katanya.

Tanaman anggrek katanya,  merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki keragaman warna dan bentuk bunga. 

Bunga anggrek larat berwarna keunguan pucat hingga ungu tua. Tanaman anggrek ini akan dikembangkan menggunakan teknik kultur jaringan, guna untuk menumbuhkan dan aklimatisasi anggrek botolan.

“Program ini juga merupakan upaya untuk menghidupkan kembali tanaman anggrek dan menginventarisasi jenis anggrek larat yang sudah langka. Selain itu program ini juga dapat menjadi roda ekonomi baru bagi masyarakat yang hidup di sekitar kawasan observasi," ujarnya.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023