Ambon (Antara Maluku) - Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, pada triwulan pertama tahun 2012 melakukan survei kegiatan dunia usaha (SKDU) dan survei konsumen (SK).

"Hasil SKDU mengindikasikan bahwa perkembangan dunia usaha di Maluku pada triwulan pertama  tahun 2012 tetap kondusif, hal ini ditunjukan dengan saldo bersih sebesar 56 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mendapat saldo sebesar 52 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Ahmad Bunyamin, pada kegiatan temu responden dunia usaha, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, kondusifnya dunia usaha di Maluku,  sejalan dengan pertumbuhanekonomi Maluku pada triwulan pertama sebesar 7,63 persen yer on yer dan lebih tinggidibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,3 persen.

"Angka pertumbuhan ini mencerminkan potensi pertumbuhan perekonomian Maluku cukup cerah pada awal tahun 2012," katanya.

Sedangkan survei konsumen pada periode Maret 2012 yang telah dilakukan di Kota Ambon menunjukan indeks optimisme konsumen (IOK) meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

"Meningkatnya optimisme tersebut ditandai dengan naiknya indeks keyakinan masyarakat (IKM) terhadap kondisi ekonomi saat ini dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya serta ekspektasi enam bulan mendatang," ujar Bunyamin.

Dijelaskan, indeks keyakinan konsumen bulan Maret 2012 tercatat sebesar 132,92 poin, angka ini sebagai hasil dari angka indeks kondisi ekonomi saat ini sebesar 126,50 poin dan indeks ekspetasi konsumen  sebesar 139,33 poin.

Sementara itu, hasil survei kredit perbankan, pada triwulan pertama tahun 2012, bahwa permintaan masyarakat terhadap kredit pada triwulan berjalan mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini ditunjukan oleh persentase bank yang menjawab permintaan  kredit  baru meningkat sebanyak 15 bank mencapai 65,22 persen dan tiga bank 13,4 persen.

"Menjawab permintaan kredit baru meningkat tajam dan ada satu respoden bank yang menjawab permintaan kredit baru pada triwulan pertama  tahun 2012, akan tetap sama dan hanya dua responden bank yang menjawab permintaan kredit baru akan mengalami penurunan," kata Bunyamin.

Dijelaskan, bahwa dari jenis penggunanaan permintaan kredit baru triwulan ini masih didominasi pada  kredit modal kerja sebesar 56,52 persen, kredit konsumsi 30,43 persen, dan kredit investasi sebesar 13,04 persen.

Peningkatan permintaan kredit baru tersebut terutama dipengaruhi oleh keyakinan kalangan usaha akan  prospek usaha yang meningkat dan didorong  antara lain oleh ringannya persyaratan kredit dan berangsur turunnya tingkat suku bunga kredit yang rendah.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa yang turut terlibat dalam kegiatan  survei  yang berasal dari Universitas Pattimura (Unpatti), Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), Universitas Darusalam (UNIDAR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Universitas IKRAR Buru, dan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Langgur, Kabupaten Maluku Tenggara.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012