Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) mengharapakan kehadiran pengusaha untuk membangun industri pakan ternak di daerah ini, guna mendukung pengembangan usaha peternakan unggas, khususnya ayam ras petelur dan ayam ras pedaging.

"Pemprov Malut akan memberikan berbagai kemudahan kepada pengusaha yang berminat membangun industri pakan ternak unggas di daerah ini, di antaranya kemudahan perizinan," Kata Kepala Dinas Pertanian Malut Ghazali Westplat di Ternate, Minggu.

Khusus untuk pengusaha lokal yang ingin membangun industri pakan ternak tersebut, Pemprov Malut juga akan memberikan berbagai dukungan lainnya, seperti dukungan untuk mendapatkan modal usaha dari perbankan di daerah ini.

Ia mengatakan, Malut selama ini harus mendatangkan telur ayam ras dan daging ayam ras dari luar Malut, seperti dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Jawa Timur ratusan ton setiap bulannya, karena usaha peternakan ayam ras petelur dan ayam ras pedaging di daerah ini belum berkembang.

Penyebab utama belum berkembangnya usaha peternakan ayam ras petelur dan ayam ras pedaging di Malut adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan pakan ternak unggas dari luar Malut, karena di daerah ini belum ada industri pakan ternak unggas.

"Para pengusaha ternak ayam ras petelur dan ayam ras pedaging di Malut selama ini harus membeli pakan ternak unggas di Malut seharga Rp7.000 per kg. mahalnya pakan ternak unggas di Malut itu karena para pedagang harus mengeluarkan biaya angkut yang cukup mahal dari luar Malut," katanya.

Dengan harga pakan ternak Rp7.000 per kg tersebut membuat harga jual telur ayam ras dan ayam ras pedaging hasil pengusaha ternak setempat di pasaran lokal kalah bersaing dari telur ayam ras dan daging ayam beku yang didatangkan dari luar Malut.

Ia mengatakan, jika di Malut sudah ada industri pakan ternak maka harga pakan ternak pasti akan lebih murah dan akan mendorong para pengusaha ternak unggas setempat untuk mengembangkan usahanya dalam skala besar.

Harga telur ayam ras di Malut normalnya Rp1.200 per butir, sedangkan daging ayam ras Rp26.000 per ekor, tetapi bulan Ramadan seperti saat ini harganya melonjak sampai 20 persen akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat setempat.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012