Ambon (Antara Maluku) - Brigadir Polisi Arjuna Maelan (20), anggota Polres Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku diduga tewas akibat bunuh diri dengan cara memasukkan laras senjata ke dalam mulut dan menarik pelatuknya.
"Korban mengakhiri hidupnya pada Sabtu(1/9) malam sekitar pukul 22.22.00 WIT dan polisi masih melakukan penyelidikan mendalam," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanes Huwae di Ambon, Senin.
Tiga orang saksi yang melihat tindakan korban juga sudah dimintai keterangan, dan polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan satu pucuk senjata api laras panjang tipe Shabara V2.
Brigadir Arjuna awalnya sedang menjalankan tugas piket siaga di Mapolres MTB, lalu ia tiba-tiba meminta izin kepada Kepala piket, Brigadir F. Kelmaskosu pada pukul 19.00 WIT untuk mandi dan makan malam di Kampung Babar, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten MTB.
Korban berangkat menuju rumah rekannya yang bernama Hery Fenyapuanindi di Desa Oililit Baru, Kecamatan Tanimbar Selatan untuk mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis anggur masak bersama Bripda Rahmat Mewar.
Setelah itu Brigadir Arjuna pergi ke kamar kos saksi Hendrika Rangkorutat di Kampung Babar dan duduk santai sambil melakukan komunikasi dengan seserang melalui telepon genggamnya.
Johanes Huwae mengatakan, setelah menerima panggilan telepon, korban naik ke lantai dua tempat kos tersebut dan bertemu saksi Yusuf Fambrene dan Natalia Fambrene.
Sambil bercerita dengan para saksi, Brigadir Arjuna sudah mulai memasukkan laras senjata yang dibawanya ke bagian mulut, namun perbuatan korban sempat ditegur saksi Natalia dan mengingatkan perbuatan seperti itu sangat berbahaya.
Namun korban mengatakan tidak perlu khawatir, sebab senjatanya dalam keadaan terkunci sehingga sangat aman.
Apa lacur, setelah berulang kali menarik pelatuk, senapan itu pun meletus dan sebutir peluru mengakhiri hidup korban.
Arjuna Maelan merupakan aparat kepolisian kedua di Maluku yang tewas bunuh diri dalam dua pekan terakhir ini.
Pekan lalu, Brigadir Salamor, anggota Polsek Nusaniwe, juga ditemukan tewas tergantung di atas pohon mangga dengan seutas tali nilon melilit di leher.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Korban mengakhiri hidupnya pada Sabtu(1/9) malam sekitar pukul 22.22.00 WIT dan polisi masih melakukan penyelidikan mendalam," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP Johanes Huwae di Ambon, Senin.
Tiga orang saksi yang melihat tindakan korban juga sudah dimintai keterangan, dan polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan satu pucuk senjata api laras panjang tipe Shabara V2.
Brigadir Arjuna awalnya sedang menjalankan tugas piket siaga di Mapolres MTB, lalu ia tiba-tiba meminta izin kepada Kepala piket, Brigadir F. Kelmaskosu pada pukul 19.00 WIT untuk mandi dan makan malam di Kampung Babar, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten MTB.
Korban berangkat menuju rumah rekannya yang bernama Hery Fenyapuanindi di Desa Oililit Baru, Kecamatan Tanimbar Selatan untuk mengkonsumsi minuman keras (miras) jenis anggur masak bersama Bripda Rahmat Mewar.
Setelah itu Brigadir Arjuna pergi ke kamar kos saksi Hendrika Rangkorutat di Kampung Babar dan duduk santai sambil melakukan komunikasi dengan seserang melalui telepon genggamnya.
Johanes Huwae mengatakan, setelah menerima panggilan telepon, korban naik ke lantai dua tempat kos tersebut dan bertemu saksi Yusuf Fambrene dan Natalia Fambrene.
Sambil bercerita dengan para saksi, Brigadir Arjuna sudah mulai memasukkan laras senjata yang dibawanya ke bagian mulut, namun perbuatan korban sempat ditegur saksi Natalia dan mengingatkan perbuatan seperti itu sangat berbahaya.
Namun korban mengatakan tidak perlu khawatir, sebab senjatanya dalam keadaan terkunci sehingga sangat aman.
Apa lacur, setelah berulang kali menarik pelatuk, senapan itu pun meletus dan sebutir peluru mengakhiri hidup korban.
Arjuna Maelan merupakan aparat kepolisian kedua di Maluku yang tewas bunuh diri dalam dua pekan terakhir ini.
Pekan lalu, Brigadir Salamor, anggota Polsek Nusaniwe, juga ditemukan tewas tergantung di atas pohon mangga dengan seutas tali nilon melilit di leher.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012