Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di Laut Banda kembali memicu gempa dengan magnitudo 6,0 pada pukul 10.50 WIB, Jumat.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Jumat.  

Ia mengemukakan episenter gempa bumi yang terjadi pada pukul 10.50 WIB itu terletak pada koordinat 5,97 lintang selatan dan 130,21 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 253 km arah barat laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 53 km.  

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,9," paparnya.

Ia mengemukakan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Banda dengan skala intensitas II MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.  

Baca juga: Gempa magnitudo 6,0 guncang wilayah Laut Banda

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.

Ia mengemukakan hasil pemantauan BMKG hingga pukul 11.00 WIB, terjadi sebanyak 115 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6,8 setelah gempa utama M7,2 pada 8 November 2023 pukul 11:52:53 WIB.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Aktivitas deformasi batuan Laut Banda kembali picu gempa M 6,0

Pewarta: Zubi Mahrofi

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023