Ratusan pelajar dari 16 SMP dan SMA se-Pulau Saparua,Kabupaten Maluku tengah akan memeriahkan Festival Duurstede dengan memamerkan kesenian asli daerah pada 13-14 Mei 2010, di Benteng Duurstede, Kota Saparua. Kepala Bidang (Kabid) Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Maluku, Anna Likko, kepada ANTARA, di Saparua, Rabu, mengatakan, 300 siswa di Pulau Saparua akan mementaskan tari-tarian dan busana khas. "Acara kesenian ini akan diselengarakan di dalam kawasan Benteng Duurstede yang merupakan salah satu dari catatan peninggalan sejarah perjuangan Pattimura," katanya. Ia mengatakan, selain untuk memperingati Hari Pattimura, kegiatan yang baru pertama kalinya diadakan itu bertujuan untuk memamerkan dan membangkitkan kembali kebudayaan dan kesenian asli pulau Saparua sebagai salah satu daya tarik pariwisata di Maluku. "Dengan adanya kegiatan seperti ini para pelajar juga akan semakin tertarik untuk mempelajari kebudayaan mereka sendiri. Kedepannya kami akan menjadikannya sebagai kegiatan tahunan," katanya. Menurut Anna, Festival Duurstede dapat menjadi sarana untuk melestarikan kebudayaan Maluku, sebagai bagian dari keanekaragaman budaya di tanah air, sekaligus mengajak generasi muda untuk mencintai kekahasan daerah sendiri. ?Kegiatan seperti ini penting agar dunia luar bisa mengetahui kebudayaan kita dan tidak sembarangan mengklaim seperti yang terjadi pada lagu Rasa Sayang E,"katanya. Ia menambahkan, selain melibatkan ratusan siswa dari SMP, SMA dan setingkatnya, pihaknya juga melibatkan ibu-ibu dari Kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) se-Kecamatan Saparua untuk memperkenalkan kuliner khas daerah tersebut. "Kita akan memamerkan bermacam-macam penganan berbahan dasar sagu sebagai makanan pokok masyarakat Maluku," kata Anna Likko.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010