Ternate (Antara Maluku) - Kementerian Pekerjaan Umum akan membantu merevitalisasi Benteng Orange di Ternate, Maluku Utara, sebagai bentuk kepedulian dalam usaha pelestarian cagar budaya peninggalan Kolonial di daerah ini.
Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman mengatakan di Ternate, Selasa, Kementerian PU akan membantu merevitalisasi Benteng Orange dalam bentuk pembuatan tata ruang bangunan di benteng peninggalan Belanda itu yang akan dimulai 2013.
Pembuatan tata ruang bangunan di dalam kawasan Benteng Orange, nantinya akan menjadi dasar bagi Kementeian PU untuk menyalurkan bantuan lainnya yang terkait dengan kegiatan revitalisasi pada bagian lainnya di benteng yang dibangun pada abad 15 itu.
"Pemkot Ternate mengupayakan agar Kementerian PU juga membantu merevitalisasi empat benteng peninggalan Kolonial lainnya di Ternate, karena kondisi benteng tersebut juga sudah mengalami kerusakan akibat termakan usia," katanya.
Pemkot Ternate harus berupaya mendapatkan bantuan dari berbagai kementerian untuk merevitalisasi semua benteng peninggalan Kolonial di Ternate, karena pemkot mengalami keterbatasan dana untuk merevitalisasinya sendiri.
Ia mengatakan, keberadaan benteng Kolonial tersebut memiliki arti sangat penting bagi Pemkot Ternate, karena telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke daerah ini.
Jumlah wisatawan dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Ternate setiap bulannya mencapai 5000 orang lebih dan umumnya selalui menempatkan diri mengunjungi benteng peninggalan Kolonial tersebut.
Menyinggung keberadaan warga yang bermukim di dalam kawasan Benteng Orange, Wali Kota mengatakan, semuanya akan direlokasi ke tempat yang telah disiapkan, di antaranya di wilayah Sabia, Ternate Tengah paling lambat akhir 2013.
Para wisatawan yang selama ini berkunjung ke Benteng Orange sering mengeluhkan keberadaan warga yang bermukim di dalam kawasan benteng itu, karena sangat mengganggu keindahan dan kekhasannya sebagai peninggalan sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Wali Kota Ternate Burhan Abdurrahman mengatakan di Ternate, Selasa, Kementerian PU akan membantu merevitalisasi Benteng Orange dalam bentuk pembuatan tata ruang bangunan di benteng peninggalan Belanda itu yang akan dimulai 2013.
Pembuatan tata ruang bangunan di dalam kawasan Benteng Orange, nantinya akan menjadi dasar bagi Kementeian PU untuk menyalurkan bantuan lainnya yang terkait dengan kegiatan revitalisasi pada bagian lainnya di benteng yang dibangun pada abad 15 itu.
"Pemkot Ternate mengupayakan agar Kementerian PU juga membantu merevitalisasi empat benteng peninggalan Kolonial lainnya di Ternate, karena kondisi benteng tersebut juga sudah mengalami kerusakan akibat termakan usia," katanya.
Pemkot Ternate harus berupaya mendapatkan bantuan dari berbagai kementerian untuk merevitalisasi semua benteng peninggalan Kolonial di Ternate, karena pemkot mengalami keterbatasan dana untuk merevitalisasinya sendiri.
Ia mengatakan, keberadaan benteng Kolonial tersebut memiliki arti sangat penting bagi Pemkot Ternate, karena telah menjadi salah satu daya tarik wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk berkunjung ke daerah ini.
Jumlah wisatawan dari dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Ternate setiap bulannya mencapai 5000 orang lebih dan umumnya selalui menempatkan diri mengunjungi benteng peninggalan Kolonial tersebut.
Menyinggung keberadaan warga yang bermukim di dalam kawasan Benteng Orange, Wali Kota mengatakan, semuanya akan direlokasi ke tempat yang telah disiapkan, di antaranya di wilayah Sabia, Ternate Tengah paling lambat akhir 2013.
Para wisatawan yang selama ini berkunjung ke Benteng Orange sering mengeluhkan keberadaan warga yang bermukim di dalam kawasan benteng itu, karena sangat mengganggu keindahan dan kekhasannya sebagai peninggalan sejarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013