Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat ekspor Provinsi Maluku pada Februari 2024 masih didominasi oleh sektor nonmigas yakni kelompok ikan dan udang.

"Ekspor Maluku pada Februari 2024  mencapai 1 juta dolar AS berasal dari komoditas sektor nonmigas yakni kelompok ikan  dan udang berupa , ikan tuna, kerapu, ikan laut, ikan beku, dan kepiting," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwallapia, di Ambon, Selasa.

Ia menyampaikan nilai ekspor Maluku Februari 2024   turun  87,87 persen dibandingkan ekspor  pada Januari 2024  yang mencapai 8,22 juta dolar Amerika Serikat yang berasal dari komoditas yang sama.


Negara tujuan ekspor Maluku selama Februari 2024 yakni Singapura, Vietnam, Hongkong, Jepang,  dan Amerika Serikat, ekspor terbesar menuju Hongkong  senilai 0,47 juta dolar Amerika Serikat.

Total  nilai ekspor komoditas  dari pelabuhan luar Maluku pada Februari 2024 mencapai 1,12 juta dolar Amerika Serikat atau turun  76,55 persen dibanding Januari 2024.

Menurutnya, secara kumulatif nilai ekpor komoditi asal Maluku  yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku  Januari-Februari 2024 mencapai  5,91 juta dolar Amerika Serikat, atau mengalami penurunan   36,46 persen  dibanding periode yang sama  tahun lalu.

Ekspor komoditas  asal Maluku pada Februari 2024 hanya melalui pelabuhan Yos Sudarso, dan Bandara Pattimura.


Volume ekspor Maluku pada Februari 2024 mencapai 0,09  atau mengalami penurunan sekitar 94,41 persen dibanding Januari 2024. Penurunan ini terjadi pada kelompok ikan  dan udang.Selanjutnya selama periode Januari- Februari  2024  jika dibandingkan  periode yang sama tahun lalu volume ekspor Maluku mencapai  1,73 ribu ton  atau  mengalami peningkatan    33,76 persen.

Sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku membuka peluang pasar ekspor perikanan di negara tujuan Jepang.

"Berbagai upaya dilakukan agar ekspor komoditi baik perikanan, pertanian maupun migas ke sejumlah negara tujuan terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah, " kata Kepala dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Yahya Kotta.


Ia mengatakan, indikator kinerja ekspor Maluku setidaknya ada dua yaitu peningkatan komoditas ekspor UMKM, dan peningkatan nilai ekspor.

Bertolak dari indikator tersebut maka akan dilakukan akselerasi dalam kaitan dengan peningkatan ekspor dari Provinsi Maluku ke Jepang diantaranya dengan melakukan konsolidasi dan pendampingan bagi 17 eksportir di Provinsi Maluku dari berbagai komoditas.

"Kami sementara melakukan upaya mencari negara tujuan baru atau meningkatkan volume di negara tujuan ekspor, salah satunya melakukan konseling ke negara tujuan Jepang, " katanya.
 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024