Ternate (Antara Maluku) - Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut), melarang kapal kecil dan speedboat pengangkut penumpang berlayar meninggalkan pelabuhan Ternate mulai Rabu pagi akibat cuaca buruk di perairan sekitarnya.

Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Takwim Masuku di Ternate, Rabu mengatakan, pihaknya mengistruksikan seluruh petugas untuk tidak mengizinkan kapal berukuran kecil dan speedboat berlayar meninggalkan pelabuhan sampai cuaca membaik.

Cuaca dan wilayah lainnya di Malut saat ini diguyur hujan lebat mengakibatkan jarak pandang ke laut sangat terbatas, selain itu, juga menimbulkan gelombang tinggi, bahkan pada sejumlah wilayah seperti di perairan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tinggi gelombang mencapai di atas tiga meter.

Takwim mengatakan, untuk kapal berukuran besar tetap diizinkan untuk berlayar, namun, harus memenuhi semua persyaratan, seperti kondisi kapal laik layar, penumpang tidak melebihi kapasitas dan memiliki fasilitas keselamatannya lengkap.

Dilarangnya kapal kecil dan speedboat beroperasi mengakibatkan para penumpang dari Ternate untuk tujuan Tidore dan Sofifi, yang biasanya banyak menggunakan speedboat terpaksa beralih menggunakan kapal fery.

Cuaca buruk yang melanda Ternate juga mengakibatkan Bandara Babullah Ternate sejak Rabu Pagi ditutup sementara untuk aktivitas penerbangan, karena hujan kawasan bandara itu mengakibatkan tidak memungkinkan pesawat untuk tinggal landas atau mendarat.

Salah seorang petugas di Bandara Babullah Ternate, Atmin Sangaji ketika dihubungi di bandara itu mengatakan, penutupan sementara Bandara Babullah Ternate itu sejak jam 06.00 Wit sampai kondisi cuaca memungkinkan untuk kegiatan penerbangan.

Penutupan Bandara Babullah Ternate tersebut mengakibatkan empat penerbangan dari berbagai daerah di Indonesia yang akan mendarat di bandara tersebut pada Rabu, seperti Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Ekspres Air dan Wings Air terpaksa dialihkan ke Bandara Sam Ratulangi Manado.

Sementara itu, Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Kilimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate, Sitti Febrilla Nukila menyatakan sejumlah perairan di Malut, terutama Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), mencapai tiga meter, sedangkan di perairan Pulau Halmahera dan Morotai mencapai 1,5 meter.

"Untuk beberapa hari ke depan, gelombang tinggi di perairan Malut akan terjadi di perairan Kepsul yakni mencapai tiga meter, sedangkan di perairan Pulau Halmahera dan perairan Morotai capai 1,5 meter," katanya.

Oleh karena itu, Sitti berharap agar kapal penumpang dan kapal nelayan khususnya yang berukuran kecil harus waspada saat berada di ketiga perairan tersebut, karena ketinggian gelombang tersebut bisa membahayakan keselamatan kapal.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013