Ternate (Antara Maluku) - Kesenian tradisional bernuansa Islam di Kota Ternate, Maluku Utara, terus dilestarikan oleh pemerintah kota dan masyarakat setempat sebagai salah satu upaya memperkenalkan warisan budaya daerah ini.

"Di Ternate banyak kesenian tradisional bernuansa Islam dan semuanya akan terus dilestarikan, terutama dalam bentuk festival Gendang Sahur" kata Wakil Wali Kota Ternate Arifin Djafar saat menutup Festival Gendang Sahur Radio Republik Indonesia (RRI) di Ternate, Minggu.

Gendang sahur adalah salah satu kesenian tradisional bernuansa Islam di Ternate yang sudah ada sejak puluhan tahun silam oleh masyarakat setempat.

Tradisi ini biasanya dilakukan oleh sekelompok remaja untuk membangunkan warga makan sahur pada setiap Ramadan.

Biasanya, kata Arifin, tradisi gendang sahur tidak hanya memiliki nilai seni, tapi juga memiliki nilai sosial yang sangat tinggi, karena sangat membantu warga agar tidak terlambat makan sahur pada Ramadan.

Oleh karena itu, Pemkot Ternate sangat mendukung adanya kelompok masyarakat di daerah ini yang menggelar Festival Gendang Sahur, seperti yang dilaksanakan Remaja Masjid Kelurahan Kalumpang dan Kantor Kementerian Agama Kota Ternate.

Namun, masyarakat harus menjaga keaslian dari tradisi gendang sahur tersebut, karena ada kecenderungan tradisi itu disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Ada pihak-pihak tertentu yang melaksanakan tradisi gendang sahur, tapi tujuan utamanya bukan untuk membangunkan warga makan sahur, tapi untuk mencari uang, sehingga terkesan seperti tradisi itu dijadikan sarana mengamen.

"Tradisi gendang sahur itu seharusnya dilaksanakan di atas jam 04.00 Wit, tetapi sekarang ini ada yang melaksanakannya mulai pukul pukul 01.00 Wit, sehingga mengganggu kenyamanan warga yang tengah istirahat," katanya.

Selain itu, ada kecenderungan mereka yang melaksanakan tradisi gendang sahur itu untuk memaksa warga membayar, padahal tradisi yang diwariskan para leluhur itu harus dilaksanakan secara suka rela untuk mencari pahala di bulan Ramadan.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013