Berlin (Antara Maluku) - Kanselir Jerman Angela Merkel Minggu mengatakan bahwa menghentikan pengiriman senjata ke Mesir akan menjadi cara yang tepat untuk memberikan tekanan pada negara itu yang sedang dicengkeram oleh kekerasan mematikan.

Berbicara kepada stasiun televisi Jerman, ZDF, Merkel mengatakan ekspor senjata ke Mesir bisa "dikenakan tindakan yang jelas menunjukkan skeptisisme terhadap kami apa yang terjadi".

"Mungkin akan ada pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa" dalam beberapa hari mendatang untuk menilai situasi Mesir, katanya.

"Kami akan memeriksa langkah apa yang dapat diambil ... kita harus bertindak bersama-sama dan mengambil tindakan yang sama," kata Merkel, yang menggambarkan situasi di Mesir sebagai "mengkhawatirkan".

Para diplomat Uni Eropa dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan darurat di Brussels tentang pertumpahan darah di Mesir pada  Senin.

Lebih dari 750 orang tewas dalam empat hari kekerasan setelah militer dan tindakan keras polisi terhadap para demonstran Ikhwanul Muslimin yang setia kepada presiden yang digulingkan Mohamed
Moursi.

Dalam satu wawancara dengan majalah mingguan Jerman, Focus, yang diterbitkan Minggu, Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle, mengatakan bahwa ekspor senjata Berlin ke Mesir adalah "sudah ketat".

"Dan itu akan tetap demikian, khususnya dalam melihat perkembangan saat ini," katanya menambahkan.

Kementerian ekonomi Jerman  pada Sabtu mengindikasikan bahwa mereka telah membekukan semua keputusan tentang ekspor senjata kepada Mesir.

Para pemimpin Uni Eropa, Herman Van Rompuy dan Jose Manuel Barroso, memperingatkan Kairo pada Minggu bahwa Uni Eropa siap untuk "menguji kembali" hubungannya dengan Mesir jika kekerasan saat ini tidak berakhir. (AFP)

Pewarta: A. Krisna (*)

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013