Ambon (Antara Maluku) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon akan melakukan gladi ruang dan gladi lapang pra bencana banjir dan tanah longsor pada 25 September 2013.

"Gladi ruang dan lapang pra bencana merupakan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Kota Ambon," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Ambon, Eva Tuhumury, Selasa.

Menurut dia, gladi lapang banjir dan tanah longsor akan dilaksanakan di Balai Kota Ambon.Sedangkan gladi lapang akan dilaksanakan di kawasan Skip, kecamatan Sirimau yang dimulai dengan pembuatan jalur evakuasi, penanganan darurat korban bencana.

"Langkah ini merupakan upaya penyusuan rencana kontingensi menyangkut kerentanan dan akibat yang ditimbulkan dari bencana," katanya.

Diakuinya, kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung Mei 2013 tetapi terkendala cuaca bahkan berdampak pada bencana alam 30 Juli 2013.

"Kegiatan ini memang terlambat dilaksanakan tetapi untuk keselamatan dan kesehjeteraan rakyat tidak ada keta terlambat untuk memulai kegiatan gladi ruang dan lapang," ujarnya.

Gladi ruang dan lapang lanjut Eva, merupakan salah satu langkah untuk meminimalisir kerusakan dan kerugian masyarakat akibat bencana.

"Langkah ini juga telah dipetakan lewat pemetaan resiko multi bencana atau peta resiko, ancaman dan kerentanan bencana di Ambon," ujarnya.

Eva mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan posko antisipasi bencana alam, membuat buku panduan serta berkoordinasi dengan pihak desa, kelurahan dan kecamatan yang rawan bencana.

Gladi ruang akan melibatkan instansi teknis yakni Dinas Sosial, Pemadam Kebakaran, Badan SAR, dan BMKG Maluku

Sementara itu glasi lapang melibatkan warga dan instansi terkait untuk memberitahukan jalur evakuasi maupun jalur aman yang harus dilalui warga bila terjadi bencana alam.

Ditambahkannya, langkah ini merupakan bentuk penyelamatan bagi warga yang menempati kawasan rawan bencana di Ambon.

"Dari lima kecamatan di Ambon, yang dianggap rawan bencana adalah Kecamatan Sirimau karena kondisi alam dan lingkungan setempat telah beralih fungsi dan berdampak pada terjadinya bencana alam," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013