Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara, melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggelar Hybrid Job Fair 2024 yang berlangsung 24-25 Juli 2024 di Hotel Jati Ternate untuk lowongan kerja di 20 perusahaan yang beroperasi di wilayah Malut.
"Ada 20 perusahaan yang terlibat dalam Job Fair 2024 ini. Dari puluhan perusahaan tersebut terdapat 2.958 lowongan kerja dan juga khusus bagi 10 penyandang disabilitas di Ternate," kata Kepala Disnaker Kota Ternate, Nuraini Nawawi di Ternate, Kamis.
Menurut dia, Job Fair merupakan langkah dan upaya Pemerintah Kota Ternate untuk mengurangi angka pengangguran. Selain itu, dengan adanya lowongan kerja ini, masyarakat yang belum bekerja bisa mendapat informasi pekerjaan sesuai minat dan bidang.
Sedangkan, tujuan pelaksanaan Job Fair ini adalah memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka masing-masing serta membantu perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya, demi mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan penempatan tenaga kerja.
Dia menyebut bagi pelamar bisa mengakses Layanan Elektronik Ketenagakerjaan atau Lentera untuk kemudian dilanjutkan melalui jalur offline dengan memasukkan pemberkasan di lokasi kegiatan, dengan sistem kehadiran yang terjadwal dalam pelaksanaannya.
Sebelumnya, Job Fair bagi pencari kerja itu dibuka resmi oleh Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman.
Wali Kota Ternate Tauhid Soleman mengatakan Job Fair bukan hanya menjadi rutinitas dan formalitas tahunan belaka, melainkan momentum membuka lapangan pekerjaan bagi pelamar yang mencari pekerjaan.
Tauhid meminta kepada Disnaker untuk tetap mengawasi statistik perekrutan tenaga kerja perusahaan yang ada di Kota Ternate.
"Lowongan kerja yang tersedia banyak, akan tetapi tidak mampu menyerap tenaga kerja yang lebih sedikit secara maksimal dikarenakan kekurangannya pada soft skill atau pun pada hard skill yang dimiliki, oleh para pencari kerja," kata Tauhid.
Hal ini,menurut Tauhid, dipicu dengan masih adanya kesenjangan informasi antara perusahaan pengguna tenaga kerja, dengan pencari kerja. Sehingga sering kali terjadi pihak perusahaan selaku pengguna tenaga kerja sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang tersedia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Ada 20 perusahaan yang terlibat dalam Job Fair 2024 ini. Dari puluhan perusahaan tersebut terdapat 2.958 lowongan kerja dan juga khusus bagi 10 penyandang disabilitas di Ternate," kata Kepala Disnaker Kota Ternate, Nuraini Nawawi di Ternate, Kamis.
Menurut dia, Job Fair merupakan langkah dan upaya Pemerintah Kota Ternate untuk mengurangi angka pengangguran. Selain itu, dengan adanya lowongan kerja ini, masyarakat yang belum bekerja bisa mendapat informasi pekerjaan sesuai minat dan bidang.
Sedangkan, tujuan pelaksanaan Job Fair ini adalah memfasilitasi pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan mereka masing-masing serta membantu perusahaan untuk mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya, demi mengurangi angka pengangguran melalui peningkatan penempatan tenaga kerja.
Dia menyebut bagi pelamar bisa mengakses Layanan Elektronik Ketenagakerjaan atau Lentera untuk kemudian dilanjutkan melalui jalur offline dengan memasukkan pemberkasan di lokasi kegiatan, dengan sistem kehadiran yang terjadwal dalam pelaksanaannya.
Sebelumnya, Job Fair bagi pencari kerja itu dibuka resmi oleh Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman.
Wali Kota Ternate Tauhid Soleman mengatakan Job Fair bukan hanya menjadi rutinitas dan formalitas tahunan belaka, melainkan momentum membuka lapangan pekerjaan bagi pelamar yang mencari pekerjaan.
Tauhid meminta kepada Disnaker untuk tetap mengawasi statistik perekrutan tenaga kerja perusahaan yang ada di Kota Ternate.
"Lowongan kerja yang tersedia banyak, akan tetapi tidak mampu menyerap tenaga kerja yang lebih sedikit secara maksimal dikarenakan kekurangannya pada soft skill atau pun pada hard skill yang dimiliki, oleh para pencari kerja," kata Tauhid.
Hal ini,menurut Tauhid, dipicu dengan masih adanya kesenjangan informasi antara perusahaan pengguna tenaga kerja, dengan pencari kerja. Sehingga sering kali terjadi pihak perusahaan selaku pengguna tenaga kerja sulit mendapatkan tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi dan jabatan yang tersedia.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024