Ambon (Antara Maluku) - Komisi A DPRD Maluku mempertanyakan penanganan kasus penembakan misterius yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di perbatasan Desa Mamala-Morela, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah hingga menewaskan warga.

"Kita akan pertanyakan proses penanganannya sampai sejauh mana karena sekarang ini kita belum tahu perkembangannya seperti apa," kata Ketua komisi, Richard Rahakbauw di Ambon, Selasa.

Proses penanganan ini terkait masalah penyelidikan dan penyidikan, pengumpulan data di lapangan oleh kepolisian terhadap kasus penembakan yang terjadi beberapa kali di Mamala dan Morela sehingga membuat kondisi kamtibmas di dua desa tersebut jadi terganggu.

Richard mengatakan, sebagai mitra komisi A dengan Polda Maluku, pihaknya mendukung langkah Polri untuk mengusut tuntas kasus penembakan dan pelemparan bom untuk memancing keributam warga Mamala dengan Morela.

"Kegagalan Polda dalam menjaga situasi kamtibmas ini juga merupakan kegagalan komisi tentunya, dan keberhasilan mereka juga harus diapresiasi," katanya.

Untuk itu komisi tetap memberikan dukungan kepada Polda Maluku untuk menyelesaikan kasus penembakan misterius yang terjadi sana.

Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon dan PP Lease, AKP Agung Tribawanto mengakui adanya insiden penembakan dan pelemparan bom yang menewaskan seorang warga Mamala pada Senin, (25/11) pagi.

Kasus penembakan ini menewaskan seorang warga yang diketahui bernama Abdul Razak Malawat (47) yang terkena peluru di bagian rahang kiri.

"Sejumlah personel Polri telah ditempatkan di perbatasan Mamala-Morela, tapi saya tidak tahu persis berapa banyak dan silahkan konfirmasi Kabag Ops Polres," katanya.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013