Ambon (Antara Maluku) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan survei potensi angin di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, sebagai tindak lanjut dari rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga angin di daerah tersebut.

Kepala Dinas ESDM Pemerintah Provinsi Maluku, Martha Nanlohy di Ambon, Rabu membenarkan tim dari Kementerian ESDM telah melakukan survei, penelitian dan pengujian terhadap kekuatan angin di kabupaten yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia tersebut.

"Survei dan penelitian telah dilakukan sejak akhir tahun 2013, tetapi hasilnya belum kami ketahui karena langsung dilaporkan ke Kementerian ESDM," katanya.

Menurut Martha, Kementerian ESDM merencanakan membangun kincir angin di MBD seperti yang terdapat di Negara Belanda, dan diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah kurangnya pasokan listrik di daerah perbatasan tersebut.

Dia mengakui selama Indonesia merdeka sebagian besar masyarakat di Kabupaten MBD belum menikmati sarana penerangan dari listrik karena suplai listrik oleh pembangkit listrik milik PLN sangat terbatas.

"Sebagian besar masyarakat di Kabupaten MBD terutama yang wilayahnya jauh dari Tiakur maupun Kisar masih menggunakan pelita maupun lampu teplok sebagai sarana penerangan karena keterbatasan daya listrik milik PLN itu," katanya.

Kabupaten MBD memiliki 17 kecamatan dengan 143 desa di mana tingkat elektrifikasinya saat ini baru mencapai 27 persen.

"Jadi masyarakat yang terlayani sarana listrik masih sangat sedikit. Hal ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial masyarakat setempat karena melihat negara tetangga Timor Leste dan Australia terang-benderang," ujarnya.

Selain merencanakan pembangunan kincir angin, pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM juga dalam lima tahun terakhir membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas kecil maupun sedang pada sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten MBD.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014