Ambon (Antara Maluku) - Para pemuda Batu Gantung Dalam dan Batu Gantung Ganemo, Kota Ambon kembali terlibat aksi saling baku lempar pada Kamis malam.
Informasi yang dihimpun Antara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) aksi baku lempar tersebut dipicu peristiwa penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) terhadap Semmy Saptory (28) warga Batu Gantung Ganemo sekitar pukul 19.00 WIT.
Aksi baku lempar yang sempat membuat arus lalu lintas melewati kawasan tersebut macet, berlangsung sekitar 10 menit sebelum puluhan personil Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP) Lease tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.
Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease AKBP Bintang Juliana membenarkan aksi baku lempar antarpemuda tersebut yang dipicu pemarangan terhadap Semmy Saptory.
Kapolres mengatakan kronologis insiden tersebut berawal saat korban Semmy Saptory sedang duduk di jembatan Batu Gantung Ganemo.
Tiba-tiba dia didatangi beberapa orang tidak dikenal yang membawa alat tajam berupa parang dan langsung melakukan pemarangan terhadap korban dari arah belakang, di mana korban sempat mengelak dan menangkis sehingga lengan kanannya mengalami luka terkena sabetan parang.
Sejumlah warga Batu Gantung Ganemo yang melihat insiden tersebut kemudian menolong korban dan dilarukan ke RSUD dr. Haulussy, Kudamati untuk memperoleh perawatan intensif.
Aksi pemarangan terhadap Semmy Saptory ini kemudian memicu aksi baku lempar antarkelompok pemuda tersebut, tetapi tidak berlangsung lama setelah dilerai puluhan personil aparat kepolisian yang diterjunkan ke lokasi kejadian.
Kapolres Bintang Juliana membenarkan sejumlah OTK yang melakukan pemarangan terhadap korban tersebut dipimpin oknum polisi Brigadir Albert Huwae yang sempat mengeluarkan sepucuk pistol jenis revolver.
"Oknum polisi tersebut yang memimpin sejumlah pemuda tidak dikenal tersebut mendatangi lokasi dan melakukan pemarangan terhadap Semmy Septory," ujar Kapolres.
Dia mengaku belum mengetahui motik keterlibatan oknum anggota Polda Maluku tersebut, karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan.
Kapolres menambahkan korban Semmy Septory usai menjalani perawatan intensif di RSUD telah mendatangi Polres Ambon untuk melaporkan insiden tersebut untuk dibatkan laporan polisi.
"Kami masih mengembangkan penyelidikan terhadap insiden tersebut dan sejumlah saksi mata telah dimintai keterangan termasuk korban Semmy Septory," katanya.
Kapolres mengaku situasi keamanan telah pulih kembali dan aktivitas masyarakat di ibu kota provinsi Maluku tersebut telah berjalan normal.
Bentrokan antarpemuda di kawasan Batu Gantung ini sudah beberapa kali terjadi sejak tahun 2013 dan hingga saat ini sejumlah pelaku telah diamankan dan diproses hukum Polres Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
Informasi yang dihimpun Antara di Tempat Kejadian Perkara (TKP) aksi baku lempar tersebut dipicu peristiwa penganiayaan yang dilakukan sejumlah orang tidak dikenal (OTK) terhadap Semmy Saptory (28) warga Batu Gantung Ganemo sekitar pukul 19.00 WIT.
Aksi baku lempar yang sempat membuat arus lalu lintas melewati kawasan tersebut macet, berlangsung sekitar 10 menit sebelum puluhan personil Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP) Lease tiba di lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan.
Kapolres Pulau Ambon dan PP Lease AKBP Bintang Juliana membenarkan aksi baku lempar antarpemuda tersebut yang dipicu pemarangan terhadap Semmy Saptory.
Kapolres mengatakan kronologis insiden tersebut berawal saat korban Semmy Saptory sedang duduk di jembatan Batu Gantung Ganemo.
Tiba-tiba dia didatangi beberapa orang tidak dikenal yang membawa alat tajam berupa parang dan langsung melakukan pemarangan terhadap korban dari arah belakang, di mana korban sempat mengelak dan menangkis sehingga lengan kanannya mengalami luka terkena sabetan parang.
Sejumlah warga Batu Gantung Ganemo yang melihat insiden tersebut kemudian menolong korban dan dilarukan ke RSUD dr. Haulussy, Kudamati untuk memperoleh perawatan intensif.
Aksi pemarangan terhadap Semmy Saptory ini kemudian memicu aksi baku lempar antarkelompok pemuda tersebut, tetapi tidak berlangsung lama setelah dilerai puluhan personil aparat kepolisian yang diterjunkan ke lokasi kejadian.
Kapolres Bintang Juliana membenarkan sejumlah OTK yang melakukan pemarangan terhadap korban tersebut dipimpin oknum polisi Brigadir Albert Huwae yang sempat mengeluarkan sepucuk pistol jenis revolver.
"Oknum polisi tersebut yang memimpin sejumlah pemuda tidak dikenal tersebut mendatangi lokasi dan melakukan pemarangan terhadap Semmy Septory," ujar Kapolres.
Dia mengaku belum mengetahui motik keterlibatan oknum anggota Polda Maluku tersebut, karena masih dalam penyelidikan dan penyidikan.
Kapolres menambahkan korban Semmy Septory usai menjalani perawatan intensif di RSUD telah mendatangi Polres Ambon untuk melaporkan insiden tersebut untuk dibatkan laporan polisi.
"Kami masih mengembangkan penyelidikan terhadap insiden tersebut dan sejumlah saksi mata telah dimintai keterangan termasuk korban Semmy Septory," katanya.
Kapolres mengaku situasi keamanan telah pulih kembali dan aktivitas masyarakat di ibu kota provinsi Maluku tersebut telah berjalan normal.
Bentrokan antarpemuda di kawasan Batu Gantung ini sudah beberapa kali terjadi sejak tahun 2013 dan hingga saat ini sejumlah pelaku telah diamankan dan diproses hukum Polres Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014