Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara mengintensifkan pelestarian budaya lokal sebagai upaya memperkenalkan keragaman budaya daerah itu ke masyarakat luas, antara lain dengan menggelar pertunjukan seni budaya.

"Pergelaran lomba Kabata dan Moro-Moro ini salah satu upaya yang dilakukan," kata Wali Kota Tikep, Ahmad Mahifa di Ternate, Minggu.

Kegiatan tersebut diikuti 26 regu peserta, terdiri dari 14 regu kelompok Kabata dan 11 regu kelompok Moro-Moro utusan dari kelurahan se Pulau Tidore.

Kabata dan Moro-Moro merupakan sebuah iringan atau nyanyian masyarakat Tidore yang dilagukan secara berbalas-balasan antar kelompok saat mengolah hasil panen atau bergotong royong ketika melakukan suatu pekerjaan.

Selain itu, tradisi dan budaya Kabata dan Moro-Moro yang ditinggalkan oleh leluhur negeri ini mampu membentuk jiwa kegotongroyongan dikalangan masyarakat dalam kegiatan sehingga warisan dan semangat ini harus dilestarian dan menjadi jati diri anak-cucu negeri ini.

"Ini cerminan sikap dan perilaku para pendahulu kita yang telah menjadi tradisi dan budaya. Ini perlu dilesatrian karena konsep dan semangat gotong royong yang dimiliki masyarakat Tidore ada didalamnya kabata dan moro-moro, dan ini juga menjadi alat pemersatu dikalangan masyarakat," katanya.

Mahifa menegaskan, lomba ini tidak hanya untuk mencari pememenang saja, tetapi ini menjadi pembuktian bahwa tradisi dan budaya kabata, moro-moro di kalangan masyarakat Tidore masih tetap ada dan tetap dilestariakan hingga masa yang akan datang.

"Kegiatan ini perlu ditingkatkan lagi, sebagainya cita-cita masyarakat Kota Tikep yang tertuang dalam visi-misi, revitalisasi budaya daerah Kota Tikep," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014