Ambon (Antara Maluku) - Ketua Badan Pekerja Harian (BPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) John Ruhulesin meminta seluruh umat kristiani di Maluku agar menjauhkan diri dari politik uang dan tidak menjadi "Golput" (tidak memilih) dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

"Biarlah masing - masing orang punya hati nurani untuk memberi sikap politik pada saat hari pencoblosan yang tinggal dua hari lagi," katanya, di Ambon, Senin.

Dia mengatakan umat bebas memilih Calon Presiden dan Wakil Presiden, baik itu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa atau Joko Widodo-Jusuf Kalla.

John juga menyatakan dirinya atas nama persekutuan gereja di Maluku dan persekutuan gereja - gereja Indonesia Wilayah Maluku meminta umat kristiani di daerah ini untuk tetap menjaga suasana tenang dan damai.

"Yang terpenting semua umat sadari bahwa yang kita pilih ini adalah kepala pemerintahan bangsa ini. Gunakanlah hak pilih supaya seluruh proses demokrasi dan proses politik kita berjalan dengan baik," ujarnya.

Pilpres 9 Juli, kata John, juga sangat penting bagi seluruh jemaat dan warga gereja serta seluruh masyarakat Maluku.

"Kita semua berharap pemimpin yang terpilih nanti betul-betul demokratis dan dapat dipercaya rakyat banyak," katanya.

Ia juga meminta seluruh umat kristiani di Maluku untuk menghindari gesekan apalagi benturan yang merugikan masyarakat.

"Jangan kita lupa untuk tetap berdoa, sebab tidak ada pemimpin yang tidak berasal dari Tuhan dan itu sangat penting bagi umat percaya," ujarnya.

"Kita harus berdoa untuk situasi dan kondisi yang ada ini tetap tenang sampai pelaksanaan Pilpres nanti, lanjutnya, apalagi sekarang ini umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa di bulan Suci ramadhan," tambahnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014