Ambon (Antara Maluku) - Universitas Darussalam (Unidar) Ambon meluncurkan Lembaga Studi Pancasila Darussalam (LSPD), sebuah lembaga yang didirikan sekumpulan mahasiswa yang tergabung di beberapa perguruan tinggi.

"Yang bergabung di antaranya dari Univeristas Pattimura (Unpatti), Unidar, IAIN dan STIA Alaska, yang tergerak melihat krisis kebangsaan terjadi di Indonesia," kata Koordinator LSPD, Umar Latupono, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, krisis kebangsaan yang melanda saat ini yakni pemaknaan dan pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Provinsi Maluku, katanya merupakan bagian wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dengan karakter yakng multikultural.

"Perbedaan suku, etnis merupakan potensi yang jika dilihat dari sisi positif menjadi kekuatan besar sebagai NKRI, tetapi jika ditafsirkan menjadi negatif maka akan berdampak pada timbulnya konflik," ujarnya.

Umar menyatakan, Pancasila merupakan falsafah negara yang mengandung makna luhur guna diterapkan dalam kehidupan berbangsa yang multikultural.

Pancasila sejatinya adalah dasar negara dan filosofi bangsa yang masih diakui secara de jure dan de facto. Kekisruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menghenyakkan banyak pihak tentang kealpaan para penyelenggara negara dalam pembudayaan Pancasila.

"Sila ketiga pancasila yaitu persatuan Indonesia terkandung nilai yang bermakna terciptanya persatuan dengan memadukan harmonisasi kemajemukan di Indonesia. Hal ini harus diterapkan oleh seluruh masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, lembaga ini bertujuan untuk melakukan pengkajian yng komprehensif dan kontekstual terkait permasalahan bangsa dan negara.

Selain itu lembaga ini juga berupaya mencari solusi permasalahan kebangsaan yang dihadapi masyarakat khsusunya di Maluku.

"Kami juga terbuka bagi semua komponen lain yang ingin bersinergi, dalam rangka mengkaji dan mengaktualisasikan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014