Ternate (Antara Maluku) - Puluhan keluarga korban kebakaran di Asrama Mapolres Ternate, Maluku Utara harus berlebaran di tempat pengungsian di aula Mapolres, karena seluruh harta bendanya ludes terbakar pada musibah yang terjadi pada Minggu siang (27/7).

Salah seorang korban kebakaran, Erni, ketika dihubungi, Selasa, mengaku dirinya bersama korban kebakaran lainnya harus berlebaran di tempat pengungsian, karena rumah dan harta benda semuanya terbakar.

Menurut dia, lebaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena mereka bersama keluarga korban lainnya harus tidur dan menikmati Idul Fitri di tempat pengungsian.

Sementara itu, Kapolda Malut Brigjen Pol Sobri Effendi Surya ketika dikonfirmasi menyatakan keprihatinannya atas musibah yang dialami oleh keluarga besar di Asrama Mapolres Ternate, sehingga puluhan keluarga harus berlebaran di tempat pengungsian di aula Mapolres.

Ia meminta agar keluarga korban untuk tetap sabar dan tabah menjalani cobaan ini dan berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan kembali membangun rumah korban kebakaran tersebut,

Sebelumnya, pada Minggu Siang (27/7), ada 20 petak asrama Polres Ternate, yang terletak di belakang Mapolres Ternate, Minggu Siang ludes terbakar, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.

Kapolda Malut, mengatakan, penyebab kebarakan itu belum diketahui dan akan segera diselidiki oleh tim dari Labfor Polri Makassar yang kebetulan sedang berada di Kota Ternate. Tim Labfor tersebut berada di Ternate untuk menyelidiki penyebab terbakarnya Kantor Sabhara, rumah dinas Kapolres Ternate dan mes Polwan yang terjadi pada Sabtu dinihari.

Kendati penyebab terbakarnya asrama Polres pada Minggu Siang serta Kantor Sabhara, rumah dinas Kapolres Ternate dan mess Polwan pada Sabtu dinihari tersebut masih dalam penelitian tim Labfor dapat dipastikan bukan faktor kesengajaan.

Penyebab kebakaran tersebut bisa jadi karena hubungan arus pendek atau kelalaian anggota yang membuang puntung rokok di sembarang tempat, apalagi saat ini sedang musim kemarau, namun untuk memastikannya menunggu hasil penyelidikan dari tim Labfor.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014