Ternate (Antara Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ternate mengimbau kepada nelayan di Maluku Utara untuk waspada saat melaut, karena ketinggian gelombang di perairan setempat saat ini di atas tiga meter.

"Ketinggian gelombang seperti itu sangat berbahaya bagi kapal nelayan, terutama `speed boat` dan kapal nelayan berukuran kecil yang akan melaut, terutama di sekitar perairan Pulau Halmahera," kata Kepala BMKG Ternate Fahmi Bachdar di Ternate, Minggu.

Ia mengatakan gelombang tinggi yang terjadi di sejumlah perairan, terutama di perairan Halmahera Utara, Halmahera Timur, Halmahera Barat, dan Kepulauan Sula yang mencapai tiga meter dan angin yang bertiup dari barat daya dengan kecepatan 27 kilometer per jam, memengaruhi gelombang tinggi di sekitar Pulau Halmahera

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada kapal penumpang dan kapal barang yang beroperasi di perairan Maluku Utara, karena gelombang dengan ketinggian seperti itu, berbahaya bagi kapal penumpang dan kapal barang, terutama yang berukuran kecil dan dari bahan kayu.

Hal lain yang perlu diwaspadai, katanya, tiupan angin kencang, karena kecepatannya mencapai 27 knot dan hal itu juga berbahaya bagi aktivitas pelayaran.

Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate ketika mendapat informasi dari BMKG Ternate mengenai adanya gelombang tinggi di perairan Maluku Utara meningkatkan pengawasan terhadap setiap kapal penumpang yang akan berangkat dari Pelabuhan Ternate.

Setiap kapal penumpang yang berangkat, harus memiliki alat keselamatan yang memadai.

Selain itu, kondisi kapal dalam keadaan baik dan tidak memuat penumpang atau barang melebihi kapasitas.

Para nelayan di sejumlah wilayah Ternate, seperti di Taduma mengaku tidak berani melaut dalam kondisi gelombang tinggi sekarang ini, karena kapal yang mereka gunakan umumnya berukuran kecil.

Seorang penumpang yang akan menyeberang dari Ternate ke Sofifi, Aldi Hanafi, ketika dihubungi, mengakui setiap ke Sofifi selalu naik speed boat karena lebih cepat.

Tetapi, pada Minggu, ia mengaku beralih naik kapal feri karena gelombang cukup dan berbahaya untuk kapal berukuran kecil.

Warga Ternate yang akan ke Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, yang selama ini menggunakan "speed boat", beralih menggunakan kapal berukuran besar, walaupun harus menunggu lama, karena belum ada kapal feri yang melayani rute tersebut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014