Jakarta (Antara Maluku) - Seperti sebuah kesengajaan, album Terry selalu ditandai dengan siklus empat tahunan. Album debutnya yang berjudul “Terry” dirilis pada tahun 2006. Album kedua berjudul “Are You Ready” diluncurkan pada tahun 2010. Dan kini empat tahun berselang, album ketiganya pun dirilis pada bulan 27 Oktober 2014.

‘Semua akan indah pada waktunya,’ demikian istilah orang untuk menyebutkan timing yang tepat untuk sebuah hal besar. Dan memang “Indah”, demikian judul album terbaru Terry diluncurkan ketika segala sesuatunya sudah diatur dengan pas.

Album Indah merekam perjalanan seorang Terryana Fatiah dalam meniti riak karir di industri musik Indonesia selama empat tahun belakangan ini.

“Aku sangat bersyukur bahwa setiap single yang aku rilis itu umurnya panjang. Setiap satu single diluncurkan, aku sudah disibukkan dengan tur panjang. Demikian terus hingga single berikutnya. Jadi tidak terasa ternyata sudah hampir empat tahun dari album terakhir aku rilis,” jelas penyanyi kelahiran Jakarta, 14 Juni 1984.

Album Terry kali ini berisikan sebelas lagu baru yang masih kental dengan tema percintaan dan patah hati. Dan album ini merupakan kolaborasi Terry dengan sejumlah musisi bertangan dingin, sebut saja seperti Badai ‘Kerispatih’ dan Ade Govinda. Ada tiga single yang sudah diluncurkan sebelum albumnya beredar, yaitu Butiran Debu, Tulus (feat Aril), dan Cinta Tanpa Restu.

Menurut Terry, lebih dari satu dekade dia meniti karir menyanyi, dia mempunyai prinsip yang kuat. Tidak mau terjebak pada trend. Industri hiburan menurutnya rentan untuk membuat seorang penyanyi kehilangan jati diri karena tuntutan trend. Tetapi dia mempunyai prinsip untuk tetap mempunyai warna tersendiri dalam bermusik.

“Aku tuh sudah dilabeli dengan sebutan ‘Sang Ratu Galau.’ Ini karena memang aku banyak membawakan lagu ballad dan totalitas penghayatan lagu. Meski tetap dengan lagu ballad, aku berusaha untuk membawakan dengan sentuhan dan warna baru, agar musikku lebih variatif sehingga pendengar musikku tidak bosan,” jelas Terry.

Pewarta: Sundari

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014