Ambon (Antara Maluku) - Pembentukan asosiasi petani dan pedagang sayuran (APPS) Provinsi Maluku tujuannya guna memperkuat stok sayuran di pasar Ambon, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku, Wuryanto.

"Bagaimanapun petani di daerah ini sering kali tidak memiliki stok sayuran yang baik dan yang banyak dan itu biasanya hanya dimiliki oleh para pedagang eceran di pasar," katanya saat memberikan sambutan pada acara peresmian APPS yang dilakukan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua di Ambon, Rabu.

Dia mengatakan, mengapa sampai Bank Indonesia Provinsi Maluku sampai membentuk APPS ini hal ini disebabkan karena kekurangan sayuran juga ikut mempengaruhi inflasi yang terjadi di Kota Ambon.

"Dalam rapat bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) Maluku merekomendasikan bahwa memang inflasi Kota Ambon terkait dengan sayuran harus digarap bersama hingga selesai tuntas," ujarnya.

Karena itu, lanjutnya, sebagai langka awal BI bersama - sama dengan Dinas Pertanian Maluku telah menambah lahan guna meningkatkan suplai sehingga stok sayuran di pasar - pasar Ambon tetap ada.

Dengan demikian maka perlu memperkuat lembaga ini agar punya kekuatan yang bagus dan yang semangat ini bukan pada Bank Indonesia tetapi petani itu sendiri dan merasa kuat sebab ada kontrol dari BI dan lembaga lainnya.

Wuryanto menambahkan, setelah Tim APPS Maluku terbentuk maka mereka juga akian membentuk APPS di kabupaten dan kota lainnya yang ada di Maluku sehingga akan terhubung informasi satu sama yang lain surplus, defisit.

"Jadi kalau saatnya Kota Ambon terjadi kekurangan sayuran maka di daerah lain masih cukup maka bisa disuplai masuk ke Ambon guna mengisi kekurangan.

Misalnya saja, lanjutnya, Kota Tual terjadi kekurangan sayuran maka bisa saja didatangkan dari Ambon tidak perlu lagi di datangkan dari Pulasu Jawa dan daerah lain.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014