Oleh Alex Sariwating

Ambon, 30/12 (Antara) - Sedikitnya dua penumpang pesawat AirAsia 320 - 200 dengan kode penerbangan QZ8501 yang hilang kontak dalam penerbangan dari Bandara Juanda, Surabaya - Changi, Singapura, pada Minggu (28/12), teridentifikasi berasal dari Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Salah seorang tokoh masyarakat MBD, Adolof Unawekly, dihubungi dari Ambon, Selasa, mengatakan, dua penumpang tersebut adalah Indri Yani Abraham dan Viona Florensia Abraham.

Keduanya berasal dari desa Tomra, pulau Leti. Profesi mereka adalah wirausaha dengan mengelola toko, baik di Leti maupun pulau Tiakur.

Indri dan Viona miliki ibu yang berprofesi pendeta di pulau Leti.

"Saya dengar keduanya ke Singapura dalam rangka berlibur Tahun Baru di sana," ujar Adolof.

Sedangkan, tiga penumpang lainnya yakni Raynaldi Theodorus, Winoya Theodorus dan Hendra Theodorus dikabarkan berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).

Namun, Agus Theodorus yang salah seorang wirausaha di Saumlaki, ibu kota Kabupaten MTB saat dihubungi mengemukakan, tidak mengetahui tiga orang tersebut.

"Rasanya kalau berasal dari MTB kita saling kenal," katanya melalui pesan singkat (sms).

Pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ 8501 dari Surabaya menuju Singapura mengalami hilang kontak dengan "Air Traffic Control" pada Minggu (28/12) pagi.

Pada Sekasa (30/12) pesawat berpenumpang 137 dewasa, 17 anak-anak, 1 bayi dan 7 kru tersebut ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Basarnas memastikan pesawat itu jatuh dan tenggelam di dasar laut sedalam 25-30 meter, dan telah ditemukan sebanyak 6 jenasah, pintu keluar darurat, dan kopor warna biru,



(T.L005/B/A029/A029) 30-12-2014 18:18:54

Pewarta:

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014