Ternate (Antara Maluku) - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto melakukan kunjungan kerja ke Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) untuk mengetahui kondisi daerah itu pascaerupsi Gunung Gamalama yang terjadi pada Desember 2014.

"Kunjungan saya ke Ternate untuk mengetahui bagaimana aktivitas Gunung Gamalama dan dampak erupsi termasuk abu vulkanik beberapa hari lalu," kata Agus Hermanto di Ternate, Kamis.

Ia menyebutkan dirinya sebenarnya merencanakan kunjungan ke daerah itu pekan lalu namun dibatalkan karena adanya penutupan sementara Bandara Sultan Babullah.

Agus mengatakan dirinya telah berkoordinasi dengan Polda Malut dan Komando Resor Militer (Korem) Ternate, mengenai dampak dari letusan Gunung Gamalama yang terjadi beberapa hari lalu.

Menurut dia, sejauh ini tidak ada korban jiwa dan tidak ada pengungsi. Memang ada beberapa orang yang mengalami luka-luka yaitu mereka yang melakukan pendakian gunung tersebut saat terjadi erupsi.

Agus menyebutkan erupsi Gunung Gamalama tidak menimbulkan korban jiwa, namun ada kerugian ekonomi dan kerugian yang bersifat materi.

"Karena kami membidangi industri dan pembangunan, maka kami juga ingin melihat bagaimana dampak erupsi Gamalama terhadap bandara," katanya.

Ia melihat saat tiba di bandara, ada kegiatan merehabilitasi sejumlah fasilitas di bandara dan sebagian sudah terlihat bagus. "Mudah-mudahan ini bisa berjalan terus," katanya.

Terkait maraknya pencurian ikan, Agus Hermanto mengatakan masyarakat harus menjaga agar ikan di laut Malut tidak dicuri pihak asing.

Agus menyebutkan adanya modus nelayan asing yang membuat KTP sementara untuk memudahkan mencuri ikan di wilayah laut Indonesia, namun mereka tidak bisa berbahasa Indonesia.

Ia menyebutkan untuk memaksimalkan pemanfaatkan potensi laut, pemerintah membentuk Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.

Agus menambahkan pemerintah telah mengatur pengelolaan potensi hasil tambang dengan Undang-undang Minerba, yang mengharuskan proses pengolahan dilakukan di dalam negeri setelah itu baru dapat diekspor sehingga ada nilai tambah yang diperoleh Indonesia.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015