Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan memanfaatkan kehadirannya di Kota Ambon, Minggu petang, dengan mengunjungi sejumlah tempat ibadah di ibu kota provinsi Maluku tersebut.

Begitu menginjakkan kaki di Bandara Internasional Pattimura, Laha, mendikbud Anies disambut Gubernur Maluku Said Assagaff dan langsung menggunakan mobil milik orang nomor satu di Maluku tersebut untuk mendatangi Masjid An`Nur di Negeri Batu Merah, salah satu Negeri adat di pusat kota Ambon.

Tiba di masjid yang tergolong tua dan telah mengalami beberapa kali renovasi, Menteri Anies disambut Imam dan pengurus masjid untuk bersilaturachmi dan berdialog singkat.

Menteri kemudian melanjutkan kunjungan ke Gereja Sinar Kasih, Jemaat Kategorial yang berada di bawah pembinaan Gereja Protestan Maluku (GPM), di mana pelayanannya lebih banyak kepada keluarga anggota Polri.

Saat tiba di Gereja yang terletak di dalam kompleks Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease tersebut, Menteri Anies juga memanfaatkan kesempatan kunjungan singkat tersebut untuk berdialog seputar perkembangan pelayanan yang dilakukan para Pendeta dan pengelola tempat ibadah tersebut.

Hal yang sama juga dilakukan Rektor Universitas Paramadina sejak tahun 2007 tersebut saat mengunjungi Gereja Maria Bintang Laut, di kawasan Benteng, sebuah gereja Katholik yang pengelolaannya berada di bawah Keuskupan Amboina.

Saat berdialog dengan pimpinan ketiga agama tersebut, penggagas program Gerakan Indonesia Mengajar (GIM) pada tahun 2009 tersebut mengungkapkan kekagumannya akan suasana kota Ambon yang sejuk, nyaman dan damai.

"Suasana Ambon sangat nyaman dan damai, masyarakatnya juga sangat bersahaja dan penuh suasana kekeluargaan," katanya.

Menteri Anies tidak menyangka kondisi Kota Ambon akan pulih seperti semula dan begitu cepat, karena daerah ini pernah dilanda konflik sosial luar biasa, dan menbghancurkan semua tatanan adat, budaya, agama dan kearifan lokal.

"Tapi sekarang damai yang pernah hilang itu tumbuh subur di tanah Maluku," kata Anies yang pernah menjadi satu-satunya orang Indonesia masuk dalam daftar 100 Intelektual Publik Dunia, yang dipublikasikan Majalah Foreign Policy Mei 2008, jurnal berpengaruh terbitan Amerika Serikat.

Dia mengakui, saat menginjakkan kaki di Kota Ambon, dirinya bisa merasakan kuatnya ikatan persaudaraan antarwarga.

"Saya rasa kita semua bersaudara. Satu bangsa Indonesia yang luar biasa kuat ikatannya. Indonesia adalah bangsa yang dibentuk dan dibangun bukan dengan darah tapi ide dan gagasan," ujarnya.

Menteri Anies juga mengaku mendapatkan pengalaman bersejarah saat mengunjungi tempat ibadah di Ambon yakni diberi kesempatan untuk berbicara langsung dari atas mimbar Gereja.

"Bagi saya ini sebuah kesempatan bersejarah. Hari ini untuk pertama kalinya saya berdiri di Mimbar Gereja untuk berbicara. Terima kasih untuk GPM dan Keuskupan Amboina untuk kesempatan berharga ini. Ini sebuah sejarah yang tidak terlupakan dalam hidup saya," tandasnya.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015