Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun, mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap profesional, netral, dan tidak terlibat politisasi yang dapat menghambat jalannya pembangunan daerah. 

“ASN adalah abdi negara, abdi masyarakat. Tugas kita memberikan pelayanan terbaik, profesional, dan netral. Jangan sampai perbedaan politik, kepentingan pribadi, atau kelompok mengganggu jalannya program pemerintah. Kita bekerja untuk rakyat, bukan untuk satu golongan,” kata Bupati saat memimpin apel pagi di Langgur, Senin.

Bupati juga menyoroti pihak-pihak yang dinilai mencoba menghalangi program pembangunan. Menurutnya, upaya tersebut tidak hanya merugikan pemerintah daerah, tetapi juga masa depan masyarakat Maluku Tenggara.

“Pembangunan ini bukan untuk kepentingan pribadi atau politik saya dan Wakil Bupati, tetapi untuk kemajuan Maluku Tenggara dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Ia menegaskan selama masa kepemimpinan, telah diletakkan fondasi pembangunan yang kokoh di berbagai sektor seperti infrastruktur jalan, jembatan, listrik, fasilitas kesehatan, pendidikan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

Hasilnya, kata dia, sudah dirasakan langsung oleh warga. Ia juga mengingatkan bahwa menghambat pembangunan sama saja dengan merusak masa depan diri sendiri dan generasi mendatang.

“Jangan pernah berpikir bahwa menghapus pembangunan hari ini akan menguntungkan di masa depan. Fondasi yang kita buat hari ini akan menjadi modal berharga bagi generasi mendatang, siapa pun pemimpinnya,” tandas Thaher.


Di hadapan ratusan aparatur, ia menegaskan  ASN yang malas dan tidak hadir di kantor seharusnya merasa gajinya “tidak halal” untuk dikonsumsi.

“Kalau tidak bekerja, berarti Anda makan hasil keringat orang lain,”ujarnya mengingatkan.

Bupati mengatakan, selama kepemimpinan, Pemkab Maluku Tenggara telah membangun relasi strategis dengan kementerian dan lembaga nasional yang membuka akses pendanaan program serta kerja sama untuk mempercepat pembangunan. 

Menurutnya, ini adalah aset daerah yang harus dijaga oleh siapa pun pemimpin berikutnya.

“Ini bukan prestasi pribadi, tetapi warisan aset daerah yang harus dimanfaatkan dengan baik. Kepercayaan dari pemerintah pusat jangan disia-siakan karena kepentingan politik sesaat,” tegasnya.

Mengutip pepatah “Setiap masa ada orangnya, setiap orang ada masanya”, Thaher mengingatkan bahwa tidak ada jabatan yang abadi. 

Ia meminta ASN memperbaiki karakter, bekerja dengan tulus, dan menghindari perilaku yang menghambat kemajuan.

“Yang dinilai sejarah adalah apa yang Anda berikan untuk kemajuan daerah, bukan seberapa pandai Anda menghambat orang lain. Sejarah hanya mencatat nama-nama yang membangun peradaban, bukan yang merusaknya,” tandasnya.

Di akhir sambutannya, Bupati mengajak seluruh ASN Maluku Tenggara memperkuat koordinasi, membangun komunikasi terbuka, menjadikan kritik sebagai masukan, dan bekerja di atas ego sektoral.

“Mari buktikan bahwa ASN Maluku Tenggara berkarakter, berkompetensi, dan berkomitmen demi visi besar Maluku Tenggara Hebat yang kita cintai,” pungkasnya. (DS)

Pewarta: Rilis

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025