Ternate (Antara Maluku) - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), berencana akan melakukan pemangkasan 200 pohon lindung jenis trumbesi Juni mendatang dan diganti dengan jenis pohon tanjung dan linggua.

Kepala BLH Kota Ternate, Sofyan Wahab di Terante, Minggu, mengatakan, rencana mengganti pohon trumbesi dengan pohon tanjung itu telah melalui hasil kajian, sebab pohon tanjung dari semua aspek telah terpenuhi.

"Karena pohon yang kita ganti ini pohon yang akar tunggalnya masuk kedalam tanah dan tidak merusak trotoar maupun lingkungan yang ada, itu yang kita harapkan sehingga pohon-pohon trambesi ini suatu waktu akan ditiadakan lalu diganti dengan pohon tanjung dan linggua, karena dari samua aspek dua pohon ini sangat baik karena dia mampu menarik karbondioksida, asap knalpot dan lain-lain," ujarnya.

Dia mengatakan, pohon trumbesi yang saat ini sering ditebang karena patah itu ditanam pada tahun 2007, sebanyak 500 pohon. Tahun 2008 itu 350 pohon, sedangkan 2009 itu 200 pohon tapi bervariasi dan yang dominasi ditanam itu trumbesi, ada linggua, maupun talang, sehingga rata-rata kalau bicara soal tanaman yang ada itu hampir sebagian besar belum sampai 10 tahun.

Namun karena pohon trumbesi ini pertumbuhan sangat cepat sehingga harus dipangkas dan mulai tahun 2015 ini, kita akan melakukan penebangan maupun pemangkasan pohon yang sudah dianggap tua, prioritasnya tanaman trumbesi, nanti coba kami sulam dengan tanaman tanjung.

Menurutnya, pemangkasan maupun penebangan yang dilakukan tidak harus secara drastis, melainkan ditebang secara berkala, karena kalau pangkas samua nanti kelihatan gersang, sementara salah satu indikator dipenilaian adipura adalah RTH, dan pihak Kementerian Lingkungan Hidup ekorizm Makassar itu telah mengakui bahwa RTH Kota Ternate ini luar biasa.

Sehingga, kalau mau melakukan penebangan atau pemangkasan maka harus diganti kembali dengan peremajaan di samping-samping pohon dengan jarak masing-masing pohon delapan meter.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015