Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff telah menginstruksikan jajaran Perum Bulog Divre Maluku maupun aparat keamanan setempat agar mengawasi kemungkinan dipasoknya beras plastik atau sintesis ke daerah ini.

"Saya mengeluarkan instruksi setelah mengikuti penayangan TV soal ditemukannya beras plastik di Bekasi, Jawa Barat agar diantisipasi sejak dini," katanya, di Ambon, Jumat.

Berdasarkan pengawasan, maka hingga saat ini belum ditemukan adanya beras plastik yang dijual.

"Jadi pengawasan harus diintensifkan karena 92,4 persen dari wilayahnya seluas 581.376 KM2 adalah luas lautan dengan 1.340 buah pulau sehingga memungkinkan banyak pintu masuk ke Maluku," ujar Gubernur.

Karena itu, pengawasan diintensifkan di pintu - pintu masuk ke Maluku karena sebagian besar kebutuhan beras masyarakat Maluku dipasok dari Makassar maupun Surabaya.

"Bila ditemukan kapal yang mengangkut beras plastik, maka diamankan untuk diproses hukum, bahkan bila perlu dibakar karena rawan bagi kesehatan masyarakat," tegas Gubernur.

Sedangkan, Disperindag maupun Diskopperindag di sembilan Kabupaten dan dua Kota yang melakukan pengawasan juga belum menemukan adanya beras plastik, baik di swalayan, supermarket, mini market, toko maupun pasar - pasar.

Bahkan, Diskopperindag Kepulauan Aru melakukan pengawasan di gudang beras 11 distributor yang dioperasikan di Dobo, ibu kota Kabupaten setempat karena bahan kebutuhan pokok masyarakat itu dipasok dari Surabaya.

Tujuannya untuk memutus "mata rantai" beras plastik sekiranya sudah dipasok ke Dobo untuk disalurkan ke 117 desa/kelurahan.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Rachmat Gobel mengatakan, pihaknya akan menelusuri dari mana beras plastik yang beredar di Bekasi berasal.

Rachmat menegaskan, hingga saat ini Kementerian Perdagangan belum mengeluarkan izin impor beras, sehingga beras plastik tersebut diduga masuk secara ilegal.

"Kita akan telusuri dari mana asal usulnya, beras ini berbahaya untuk kesehatan dan harus segera diatasi," tegasnya di Jakarta, Rabu (20/5).

Ia melanjutkan, Kementerian Perdagangan akan terus melakukan penelusuran di lapangan terkait adanya temuan beras plastik tersebut.

Selain itu, Rachmat juga tak segan untuk melakukan penindakan apabila pengedar beras plastik ditemukan. 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015