Ambon (Antara Maluku) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Wuryanto mengatakan perkembangan perbankan di daerah ini pada Triwulan I 2015 menunjukkan peningkatan bila dibandingkan triwulan sebelumnya .

"Pertumbuhan nominal aset meningkat dari 5,65 persen (yoy) menjadi 19,27 persen (yoy)," katanya, di Ambon, Selasa.

Menurut dia, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat dari 11,96 persen (yoy) menjadi 16,76 persen (yoy), sejalan dengan pertumbuhan kredit yang meningkat dari 8,46 persen (yoy) menjadi 9,16 persen (yoy).

Fungsi intermediasi perbankan Maluku sedikit mengalami penurunan, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 74,67 persen menjadi 73,16 persen. Hal ini seiring dengan laju pertumbuhan kredit yang tidak secepat pertumbuhan DPK.

"Tingkat intermediasi ini masih perlu ditingkatkan hingga mencapai level optimal Bank Indonesia, yaitu 78-92 persen," ujar Wuryanto.

Sementara itu, lanjut dia, Non Performing Loan (NPL) berada pada tingkat aman 2,48 persen, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 2,25 persen.

"Akses masyarakat Maluku terhadap layanan perbankan meningkat," katanya.

Ia mengungkapkan, rasio jumlah rekening dana terhadap jumlah penduduk Maluku meningkat dari 54,09 persen menjadi 56,11 persen, sedangkan rasio rekening dana

terhadap luas wilayah meningkat dari 16,26 rekening/km2 menjadi 16,87 rekening/km2.

"Rasio rekening kredit terhadap jumlah penduduk naik dari 7,11 persen menjadi 7,19 persen, sedangkan rasio rekening kredit terhadap luas wilayah naik dari 2,14 rekening/km2 menjadi 2,16 rekening/km2," ujarnya.

Lebih lanjut, Wuryanto mengatakan, Kredit UMKM tumbuh melambat namun porsi pembiayaannya mengalami peningkatan. Kredit UMKM tumbuh 9,08 persen (yoy), melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 11,52 persen.

Namun demikian, porsinya terhadap total kredit naik dari 26,86 persen pada triwulan sebelumnya menjadi 27,49 persen pada triwulan laporan.

Sementara itu, katanya, kinerja penyaluran kredit perbankan Maluku pada Triwulan II 2015 diprakirakan tumbuh positif dengan tren meningkat. Kemudian peningkatan belanja pegawai pemerintah diperkirakan akan mendorong konsumsi masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong kredit sektor perdagangan, khususnya kredit modal kerja.

"Pertumbuhan kredit hingga akhir tahun 2015 diperkirakan berada pada rentang 15-17 persen (yoy), seiring dengan arah kebijakan makroprudensial Bank Indonesia untuk memperluas sumber-sumber pendanaan dan meningkatkan kredit produktif," ujar Wuryanto.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2015