Gubernur Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda menekankan kepada 80 calon pekerja migran yang mengikuti pelatihan persiapan kerja di luar negeri untuk mengutamakan pentingnya attitude.
"Kalian akan membawa nama baik daerah dan bangsa. Jadi bukan hanya keterampilan yang penting, tapi juga etika, disiplin, dan tanggung jawab di tempat kerja," kata Sherly di Ternate, Kamis.
Gubernur meminta kepada puluhan calon pekerja migran asal Malut untuk lebih utamakan etika saat bekerja di luar negeri, dengan menyesuaikan karakter dan budaya di negara yang akan dituju nanti.
Pelatihan itu digelar melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi Malut dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/ Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia.
Pelatihan ini mencakup penguatan kemampuan bahasa Inggris, pelayanan (hospitality), serta keterampilan caregiver atau careworker selama dua bulan bagi peserta yang nantinya akan ditempatkan di Arab Saudi, Singapura, Malaysia, dan Hongkong.
Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda yang hadir di Aula Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Ternate (9/10) menegaskan bahwa keberhasilan para pekerja migran tidak hanya ditentukan oleh kemampuan teknis, tetapi juga oleh attitude atau sikap kerja yang baik.
Ia juga mengingatkan agar para calon pekerja migran selalu menggunakan lembaga penyalur resmi, demi memastikan perlindungan dan kepastian hukum selama bekerja di luar negeri.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja sekaligus meningkatkan daya saing tenaga kerja asal Maluku Utara di pasar global.
Editor : Moh Ponting
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2025